PSIKOLOGI PENDIDIKAN
APA PSIKOLOGI PENDIDIKAN ITU ?
Secara
etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas
hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah
psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika
kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari,
maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat
abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan
dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji
adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya
dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Psikologi
terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang
mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku
individu dalam situasi khusus, diantaranya :
1. Psikologi
Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan
mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat.
2. Psikologi Kepribadian;
mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek – aspek kepribadiannya.
3.
Psikologi Klinis;
mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)
4.
Psikologi Abnormal;
mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
5.
Psikologi Industri;
mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industri.
6.
Psikologi Pendidikan;
mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan
Disamping
jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis
psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus
berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan
kompleks.
Psikologi
pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena di dalamnya telah memiliki
kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
1.
Ontologis
Obyek
dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik,
pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat pendidikan.
2.
Epistemologis
Teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil –
dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui
berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara
pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
3.
Aksiologis
Manfaat
dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi
dan efektivitas proses pendidikan.
Dengan
demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi
pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan
teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui
metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
ARTI PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
GURU
Pendidikan memang tidak
bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan
sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti
pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan
Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang
di dalamnya membutuhkan psikologi.
Pendidikan
sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya
peserta didik, pendidik, adminsitrator, masyarakat dan orang tua peserta didik.
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan
efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya
dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan
perilakunya secara efektif.
Guru dalam
menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta
didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya
maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–terutama perilaku
peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat menjalankan tugas dan
perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata
bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah
arti penting Psikologi Pendidikan, dengan memahami psikologi pendidikan,
seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :
1.
Merumuskan tujuan
pembelajaran
2.
Memilih strategi atau metode
pembelajaran
3.
Memilih alat bantu dan media
pembelajaran yang tepat
4.
Memberikan bimbingan atau
bahkan memberikan konseling kepada peserta didiknya
5.
Memfasilitasi dan memotivasi
belajar peserta didik
6.
Menciptakan iklim belajar
yang kondusif
7.
Berinteraksi secara bijak
dengan peserta didiknya
8.
Menilai hasil pembelajaran,
dan
9.
Dapat mengadministrasikan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Selain
itu, dengan memahami Psikologi Pendidikan para guru juga dapat memahami dan
mengembangkan diri-pribadinya untuk menjadi seorang guru yang efektif dan patut
diteladani. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.
Muhibbin
Syah (2003) mengatakan bahwa diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu
dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat
kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.
PENGERTIAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Pengertian Psikologi
Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7),
kata psychology berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu :
psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi
berarti ilmu jiwa.
William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap
psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental.
John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi
psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku
(behaviour) organisme.
Caplin (Syah, 1997 / hal. 8) mendefinisikan psikologi sebagai
“..... the science of human and animal
behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it
responds to the flux and flow of the physical and social events which make up
the environment”
(Psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam
segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).
Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld
(Sarwono dalam Syah, 1997 / hal.8) mendefinisikan psikologi sebagai studi
tentang hakikat manusia.
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8)
membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan
penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana
gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan
hubungannya dengan lingkungannya.
Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang
pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang,
keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.
Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997
/ hal.10). Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga
menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan
Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10). Dalam
bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan)
artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to
evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau
pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 10). Secara luas,
pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah
.....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on
almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan
dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh
pengalaman kehidupan)
Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 /
hal. 11). Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which
are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes
etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang
bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan,
sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan
nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan
institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan
juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction).
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.
11). Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan
pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu
menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
PENGERTIAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12), Psikologi
pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
1.
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2.
Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
3.
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4.
Sosialisasi proses-proses dan interaksi
proses-proses tersebut dengan pendayagunaan
5.
Ranah kognitif
6.
Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12). Psikologi
pendidikan adalah “ a body of knowledge grounded in psychological research
which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more
effectively in teaching learning process.”
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan
berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk
membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar
mengajar secara efektif.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 13). Psikologi
pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal.
13). Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors
involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis
tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.
Sumber Bacaan
Abin Syamsuddin Makmun. 2003.
Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Gendler, Margaret E..1992.
Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York: McMillan
Publishing.
Moh. Surya. 1997. Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB – IKIP Bandung.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata.
2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
W. Gulo. 2005. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo
0 komentar:
Posting Komentar