Master Trainer Community

Master Trainer Community
Hanya Yang Terbaik Yang Layak Tampil Di Sini
News Update :

Psikologi Pendidikan

Rabu, 09 Mei 2012


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

APA PSIKOLOGI PENDIDIKAN ITU ?

Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku individu dalam situasi khusus, diantaranya :
1.    Psikologi Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat.
2. Psikologi Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek – aspek kepribadiannya.
3.      Psikologi Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)
4.      Psikologi Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
5.      Psikologi Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industri.
6.      Psikologi Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan
Disamping jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.
Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena di dalamnya telah memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
1.      Ontologis
Obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat pendidikan.
2.      Epistemologis
Teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil – dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
3.      Aksiologis
Manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.
Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

ARTI PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI GURU

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya membutuhkan psikologi.
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator, masyarakat dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan, dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran
2.      Memilih strategi atau metode pembelajaran
3.      Memilih alat bantu dan media pembelajaran yang tepat
4.      Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta didiknya
5.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
6.      Menciptakan iklim belajar yang kondusif
7.      Berinteraksi secara bijak dengan peserta didiknya
8.      Menilai hasil pembelajaran, dan
9.      Dapat mengadministrasikan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Selain itu, dengan memahami Psikologi Pendidikan para guru juga dapat memahami dan mengembangkan diri-pribadinya untuk menjadi seorang guru yang efektif dan patut diteladani. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.
Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.

PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Pengertian Psikologi

Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7), kata psychology berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.
William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental.
John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.
Caplin (Syah, 1997 / hal. 8) mendefinisikan psikologi sebagai
“..... the science of human and animal behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment”
(Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).
Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld (Sarwono dalam Syah, 1997 / hal.8) mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.
Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10). Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10). Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 10). Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)
Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11). Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction).
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11). Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12), Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
1.      Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2.      Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
3.      Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4.      Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan
5.      Ranah kognitif
6.      Penyenggaraan pendidikan keguruan

Barlow (Syah, 1997 / hal. 12). Psikologi pendidikan adalah “ a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.”
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 13). Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13). Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Sumber Bacaan

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York: McMillan Publishing.
Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB – IKIP Bandung.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Komunitas Trainer Internasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.