Foto-foto berikut ini adalah gambar-gambar yang sudah lama diambil ketika ada peristiwa pembantaian oleh Zionis Israel La’natullah yang diberi nama Operasi Cast Lead pada penghujung tahun 2008. Pembantaian yang begitu kejam karena melibatkan bom yang sudah “difatwakan” haram oleh hampir seluruh negara di dunia yakni bom fosfor.
Maksud dari catatan kali ini adalah untuk memberitahukan kepada saudara-saudara sekalian bahwa mereka rakyat Palestina adalah kumpulan manusia yang juga mempunyai hak-hak untuk hidup. Usaha pembersihan etnis yang dilakukan oleh zionis Israel harus diketahui khalayak ramai, agar semua bisa melihat siapa yang sesungguhnya teroris sejati.
Kita bisa marah dengan Malaysia yang “mengambil” batik, keris, wayang dan reog kita. Akan tetapi kita diam saja ketika Zionis Israel mengambil kiblat pertama kita Masjid Al Aqsho Al Mubarok.
Kita bisa menangis tatkala Malaysia “membantai” kita di Piala AFF tahun lalu. Akan tetapi air mata kita mendadak kering ketika melihat penderitaan saudara-saudara kita jauh disana yang dibantai sesuka hati oleh Zionis Israel dan para sekutunya.
Kita mungkin tak sadar sering tertawa terbahak-bahak sementara dalam waktu yang bersamaan umat Islam Palestina sedang mengangisi keluarganya yang telah Syahid kembali keharibaan Tuhannya.
Pada perang Al Furqon saat itu Zionis Israel menggunakan Senjata yang terkenal akan efek mematikannya. Sebuah senjata haram yang bernama bom fosfor. Yang ledakannya sangat luar biasa dapat menyebabkan kulit terbakar bahkan copot atau lepas dari tubuh manusia yang terkenanya.
Selain barang haram tadi Zionis Israel juga memborbardir pemukiman rakyat Palestina dengan bom-bom yang berdaya ledak tinggi. Tidak sedikit rumah yang hancur luluh lantah akibat ledakan tersebut. Begitu juga objek-objek yang sudah dilarang untuk diserang dalam aturan perang Internasional seperti masjid, rumah sakit, bahkan sekolah milik UNRWA .
Zionis Israel tak pandang bulu dalam menghancurkannya.
Peluru-peluru Zionis Israel pun seolah tak mau kehilangan peran. Peluru-peluru tajam banyak yang masuk menembus dan mengoyak tubuh-tubuh rakyat Palestina.
Hampir 1/3 jumlah korban tewas adalah anak-anak.
Israel begitu paranoid sampai-sampai mereka harus membunuh anak-anak2 Palestina. Mereka khawatir monster-monster cilik itu akan berubah menjadi monster besar yang ganas ketika mereka sudah dewasa. Kekhawatiran Israel tersebut berangkat dari fakta bahwa Palestina merupakan suatu wilayah yang sangat sukses dalam mengkader generasi para Hufazhul Quran. Hampir tiap bulan ada saja bocah yang sudah diwisuda 30 juz Al Quran.
Hal ini dikarenakan keadaan perang yang dialami mereka. Keadaan yang nyaris tanpa listrik mereka manfaatkan dengan membaca, dan menghafal Al Quran. Berbeda jauh dengan kita yang mungkin di usia yang sudah sepuh ini masih belum mampu menghafal 1/10 Al Quran.
Sebuah pertanyaan apakah kita harus melalui perang dan penyiksaan terlebih dahulu dulu untuk memulai dan merangsang kebiasaan menghafal kita??
Lihatlah betapa tegar anak-anak mereka sampai akhir hayatnya pun mereka tidak menunjukkan ekspresi muram, takut dan sebagainya. Mereka tersenyum seolah meyakinkan kepada kita semua bahwa kematian dalam medan perjuangan bukanlah suatu hal yang menakutkan.
Wajar para anak-anak mereka seperti itu. Karena mereka juga terlahir dari wanita-wanita yang tegar dan pemberani. Yang tidak gampang mengeluh dan sangat ikhlas. Wanita yang menjadi sekolah pertama yang sukses bagi para anak-anak tercintanya.
Itulah Israel Zionis The Real Terrorist.
Hati mereka terkunci..!!!
Ketakutan yang amat sangat melanda pikiran mereka. Padahal apa yang harus ditakuti. Toh Palestina hanya bermodal roket yang dibuat tangan tidak seperti Israel yang punya ratusan nuklir. Lagipula rakyat Gaza sebelum dibombardir terlebih dahulu di blokade yang menyebabkan krisis yang luar biasa parah disana.
Karena Zionis Israel mengetahui bahwa Allah SWT bersama mereka rakyat Palestina. Para mujahid-mujahid Palestina adalah individu-individu yang tak lupa siapa Tuhannya. Yang tak pernah lupa bahwa Allah SWT adalah Maha Perkasa, Maha Kaya, dan Maha Pemilik Segala.
Dunia mendadak tuli padahal bunyi bom-bom yang meledak terdengar begitu nyaring didepan telinga.
Dan dunia mendadak buta padahal sinar bom-bom yang meledak terlihat begitu silau menyinari mata.
Karena dunia menganggap mereka salah. Mereka dianggap salah karena mereka seorang muslim. Mereka dianggap salah karena mereka bertuhankan Allah, bernabikan Nabi Muhammad SAW, ber-kitab suci-kan Al Quran, berkiblatkan ka’bah. Dan mereka dianggap salah karena mereka “berani-beraninya” melawan Israel.
Wahai kawan saudara seiman, dimanakah posisi kita??
Berhentilah mengeluh di jejaring sosial
Karena Demi Allah sesungguhnya penderitaan mereka jauh lebih pilu daripada apa yang kita keluhkan disini.
Palestina Tomorrow Will Be Free
0 komentar:
Posting Komentar