Master Trainer Community

Master Trainer Community
Hanya Yang Terbaik Yang Layak Tampil Di Sini
News Update :

Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah

Senin, 26 September 2011

image
Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam



perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…
1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.
Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.
4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)
5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.
Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. [2]
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia [3], pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. [4]
Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. [5]
Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). [6]
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). [7]
Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). [8]
6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.
7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.
8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)
Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Sudah bukan jadi rahasia umum lagi ya kalau sekarang ini anak-anak muda banyak yang terikat sebuah komitmen hubungan yang disebut "pacaran".  Miris juga memang melihat para muda-mudi yang dengan PDnya mengumbar kemesraan di depan umum dengan label "ini pacar gue". .(???!!!). Padahal jelas bgt bahwa pacaran itu dilarang dalam ajaran islam, karena pacaran memang sama sekali bukan ajaran yang dibawa dan dicontohkan Rasulullah. karena setuju tidak setuju pacaran itu menjadi celah masuknya syetan yang membuat seseorang itu masuk dalam lembah perzinahan. Baik itu zina mata, hati dan bahkan sampe ada yang kebablasan sampe melakukan zina badan ato istilah kerennya ML 'Making Love'..Na'udzubillah...Temen2 padahal sudah jelas mendekati zina saja kita tidak boleh lo apalagi melakukan zina..
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).
lihat jg An-Nur: 30–31.
(astaqfirullah, ampuni hamba-hambaMu yang telah khilaf).

Kalau kita ngomongin faktor penyebab menjamurnya budaya pacaran, wuiihh banyak banget ya. Dari aspek internal maupun external. Tapi yang jelas budaya pacaran itu sudah banyak memberikan kemudharatan bagi aklaq dan mental para pemuda. Bahkan extrimnya budaya pacaran ini tidak jarang membuat seseorang tidak mau menjalin ikatan yang lebih suci dalam pernikahan. Wah3..kok jadi kebalik gini ya..Pacaran yang sudah pasti haram hukumnya, berani. Tapi menikah yang jelas disunnahkan, malah gak mau..Hmmm...
Jadi inget salah satu temen yang crita ke aku tentang komentar miring yang diberikan beberapa orang dekatnya saat dia memutuskan untuk menikah. Padahal saat itu usinya juga sudah cukuplah untuk menyandang gelar seorang istri, karena saat itu dia juga sudah selesai kuliah. Tapi masih ada juga orang yang memandang seorang wanita yang menikah di bawah usia 25 itu dengan sebelah mata. "Mau nikah muda, mau jadi apa kamu nanti..??", "Kamu tuh pinter, sayang kalau kamu menghabiskan waktu mudamu untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. Ngurus anak, padahal temen-temen kamu pada asyik menikmati karir mereka"..Mungkin komentar-komentar semacam itu pernah temen-temen dapet juga...??? Atau bahkan lebih extrim dari itu?? Atau ada faktor2 lain seperti sering melihat bongkar pasang kehidupan rumah tangga , melihat repotnya mengurus anak dan mengatur urusan dan pekerjaan rumah tangga...Atau sisi-sisi negativ lain yang diekspose dalam media tentang sebuah pernikahan??? inikah yang membuat temen2 jadi takut untuk menikah...??? Atau mungkin temen-temen belum mau nikah karena alasan masih pengen puas senengnya...???Bebas main sama temen2...??? HHmmm...Inilah kesalahan point of view yang sering merebak dalam masyarakat kita memang. Akibatnya banyak diantara para pemuda yang takut untuk terikat komitment dalam sebuah pernikahan. Dan akhirnya pacaran deh yang mereka jadikan sebagai solusi untuk meluapkan rasa cinta mereka pada pasangan karena tidak harus terikat dalam sebuah ikatan sakral. Kalau ternyata tidak cocok ya tinggal pisah aja, gak usah pakek cerai , gak usah ribet ke pengadilan,..Waduh gawat2..:-(..Kalau sudah begini bagaimana nasib bangasa dan agama ini?? Sementara para pemuda adalah aset yang diharapkan nantinya bisa membangun peradaban.Buat yang takut nikah karena masih pengen bebas, emang kalau uda nikah jadi gak bebas gitu...??? Yang punya alasan biar puas dulu seneng-senengnya, emang kalau habis nikah jadi gak seneng gitu...??? HHmmm belum tau aja kali,..Kalau yang dicari hanya kebebasan dan kesenangan itu mah cuman bagian kecil dari manfaat nikah. Karena lebih banyak manfaat dan kebaikan-kebaikan lain yang bisa temen-temen dapet  lewat sebuah Pernikahan.
Nah jadi daripada pacaran yang jelas akan mengundang murkaNya, kalau ingin cintanya dinilai sebagai ibadah mending nikah aja. Karena berbeda dengan pacaran, ikatan yang terjalin dalam sebuah pernikahan justru akan dinilai sebaliknya. Karena menikah adalah menyempurnakan separuh dari agama lo...


Rasulullah bersabda :
"Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Oleh karena itu bertaqwalah kepada Allah untuk menyerpurnakan sebagian yang lainnya". ( HR. Baihaqi )


Selain itu Menikah adalah Sunnah Para Nabi dan Rasul...
” Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab. ” (QS. Ar-Ra’d : 38)
Dari Abi Ayyub ra bahwa Nabi SAW bersabda,” Empat hal yang merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna’, [2] berparfum, [3] siwak dan [4] menikah. ” (HR. At-Tirmizi 1080)
Rasulullah bersabda,“Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah mampu kawin, maka kawinlah; karena dia itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (Riwayat Bukhari)


'Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. '
( Al-Ahzab :36 )
Rasulullah SAW bersabda :
" Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian memiliki kemampuan untuk menikah maka menikahlah. Karena sesungguhnya ini dapat mencegah pandangan mata kalian dan kehormatan kalian. Sedangkan bagi siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa dan puasa itu adalah menjadi perisai baginya". (HR. BUKHARI dan MUSLIM )


Jadi sudah jelas dong kalau ternyata dengan menikah berarti kita melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, karena nikah adalah salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.


Menikah Ciri Khas Makhluk Hidup
Selain secara filosofis, menikah atau berpasangan itu merupakan ciri dari makhluk hidup. Allah SWT telah menegaskan bahwa makhluk-makhluk ciptaan-Nya ini diciptakan dalam bentuk berpasangan satu sama lain.
'Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.' (QS. Az-Zariyat : 49)
'Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.'(QS. Yaasin : 36)
Dan ini nih yang penting, dengan menikah juga bisa membantu kita untuk Menjaga mata, menetramkan jiwa, memelihara nafsu seksualitas, membina kasih sayang dan menjaga kehormatan dan memelihara kepribadian. Dan ini dicantumkan Allah dalam surat cintaNya pada surat


Ar-Rum ( 21) '
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. '



Dan kenapa harus nikah..??? Karena Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam
Seorang muslim tidak halal menentang pernikahan dengan anggapan, bahwa hidup membujang itu demi berbakti kepada Allah padahal dia mampu untuk nikah. Atau dengan alasan supaya dia bisa seratus persen mencurahkan hidupnya untuk beribadah dan memutuskan hubungan dengan duniawinya.
Abu Qilabah mengatakan “Beberapa orang sahabat Nabi bermaksud akan menjauhkan diri dari duniawi dan meninggalkan perempuan (tidak kawin dan tidak menggaulinya) serta akan hidup membujang. Maka d

engan nada marah kemudian

Rasulullah S.A.W berkata: ‘Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur lantaran keterlaluan, mereka memperketat terhadap diri-diri mereka, oleh karena itu Allah memperketat juga, mereka itu akan tinggal di gereja dan kuil-kuil. Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan Dia, berhajilah, berumrahlah dan berlaku luruslah kamu, maka Allah pun akan meluruskan kepadamu.


Kemudian turunlah ayat:
“Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas.” (al-Maidah: 87)
Ada sebuah kisah nih, sebagai penguat bahwa Rasulullah tidak menyukai orang yang membujang.
“Ada satu golongan sahabat yang datang ke tempat Nabi untuk menanyakan kepada isteri-isterinya tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seolah-olah mereka menganggap ibadah itu masih terlalu sedikit. Kemudian mereka berkata-kata satu sama lain, "Bagaimana kita bisa dilihat seperti pribadi Rasulullah S.A.W sedang Rasulullah adalah manusia pilihan yang diampuni dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang?"
Kemudian salah seorang di antara mereka berkata, "Saya akan puasa sepanjang tahun dan tidak akan berbuka."
Yang kedua tidak mau kalah, "Saya akan bangun malam dan tidak tidur."
Yang ketigapun kemudian berkata, "Saya akan menjauhkan diri dari perempuan dan tidak akan kawin selama-lamanya." Maka setelah berita itu sampai kepada Nabi S.A.W.  Beliaupun menjelaskan tentang kekeliruan dan tidak lurusnya jalan yang akan ditempuh oleh para Sahabatnya itu. Dan Rasulullah bersabda, 'Aku adalah orang yang kenal Allah dan yang paling takut kepadaNya, namun aku bangun malam dan aku juga tidur. Aku berpuasa, juga berbuka. Dan aku juga menikah dengan perempuan. Oleh karena itu barangsiapa tidak suka kepada sunnahku, maka dia bukan dari golonganku.’” (Riwayat Bukhari)
Karena segala sesuatu lebih afdhol kalau sesuai dengan hukum, maka kita lihat dulu yuk apa saja sih hukum-hukum saat kita memutuskan untuk menikah.
1. Wajib: mampu secara finasial, dan berisiko masuk dalam perzinahan
2. Sunnah: mampu secara finansial, tapi masih bisa menahan nafsunya dan bisa menjaga dirinya agar terhindar dari perzinahan
3. Haram: Tidak bisa memberi nafkah, tidak bisa melakukan hubungan seksual atau cacat fisik (kecuali kalau sudah berterus terang sebelumnya pada calonnya dan calonnya bisa menerima), menikah dengan yang berbeda agama (kecuali kalau dia bersedia untuk beriman sebelum menikah), menikahi wanita yang berada dalam masa iddah, pernikahan yang tidak sesuai syarat dan rukun, dan nikah yang dilakukan dengan niat akan mentalaknya atau ingin berbuat dzalim.
4. Makruh: Tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu berhubungan biologis.
5. Mubah: Di tengah antara hal-hal yang mengharuskan dia menikah dan yang mencegahnya untuk menikah.
Nah kalau sudah tau hukum nikahnya jadi tunggu apalagi, buat yang memang memiliki kemampuan untuk menikah mending ambil keputusan yang mulia aja ya untuk mengakhiri masa lajangnya.
Waduh belum siap nih kan aku masih belum selese kuliahnya bisa-bisa nanti malah gak lulus. Ada yang punya alasan begitu???  Buat yang masih kuliah gimana dong...??
Rasulullah SAW bersabda,
" Bukan termasuk golonganku orang yang merasa khawatir akan terkunkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah". HR. Thabrani
Atau ada yang merasa belum cukup secara finansial??? Jangan khawatir Allah akan menolong
“Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah patut kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun hamba-hambamu yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerahNya.” (An-Nur 32)
Apalagi misal kita menikah dengan niat untuk menjaga kehormatan agar tidak terjerumus pada hal2 yang dimurkai Allah maka Allah juga akan menolongnya.
Sabda Rasulullah s.a.w.:
“Ada tiga golongan yang sudah pasti akan ditolong Allah, yaitu: (1) Orang yang kawin dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri; (2) seorang hamba mukatab7 yang berniat akan menunaikan; dan (3) seorang yang berperang di jalan Allah.” (Riwayat Ahmad, Nasa’i, Tarmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim)


Nah yang paling penting nih. Meskipun di jaman yang banyak mendorong kita pada kehidupan matrealistis. Dimana segalanya diukur dari uang dan segalanya diukur dari penampilan, tapi temen2 yang harus kita ingat bahwa pernikahan bukan sebuah permainan. Karena ikrar suci yang dilakukan oleh sepasang suami istri dalam perjanjian besar pernikahan tidak hanya dilakukan antar 2 mempelai saja tapi juga dengan Allah. Dan calon pasangan kita adalah calon pendamping yang akan kita ajak bersama-sama berjuang untuk mencari keridhoan-Nya maka, agar pernikahan itu tidak cepat usang dimakan usia, jangan jadikan finansial dan penampilan fisik sebagai tujuan utama kita dalam mencari pasangan hidup ya. Jadi harus milih yang seperti apa sih..? Dalam agama kita diajarkan, saat kita mencari pendamping hidup, maka kita harus mencari yang baik agamanya. Insyallah dengan memprioritaskan kwalitas agama di atas segalanya itulah yang akan menyelamatkan rumah tangga kita dari segala fitnah dan insyallah akan menjadi sumber kebahagiaan dalam hidup kita.


Rasulullah SAW bersabda :
" Perempuan itu dinikahi dengan empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Namun nikahilah karena agamanya ( karena jika tidak ) maka kamu akan sengsara ". (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'I )


"Dari Abdullah bin Umar Rasulullah SAW bersabda, " janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatnya hina. Janganlah kamu menikahi wanita karena hartanya, mungkin saja harta itu akan membuatnya melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya, sebab seorang wanita yang salihah, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah)


So  tunggu apalagi,..Buka mata, buka hati..Gak ada rasa dan kata takut lagi buat nikah kan... Okey...Semoga Allah selalu membimbing hati kita untuk tepat menentukan pilihan hati dalam memilih pendamping hidup yang akan kita jadikan teman sejati dunia akhirat. Semoga Allah menganugrahi kita semua keluarga yang Sakinah Mawadah Wa Rahmah.Amin...^_________^
Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?


Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Komunitas Trainer Internasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.