Tak terasa ini adalah artikel ke-700 yang kami ambil dari catatan pribadi kami sejak tahun 1993
kami publikasikan kembali kepada para pembaca setia
Pilihlah siapa kita ini dalam ujian hidup
WORTEL,
TELUR DAN KOPI
Seorang
anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup
ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan
hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu mas
alah
selesai, timbul masalah baru.Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia
mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah
air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama,
telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia
membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu
dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20
menit, sang ayah mematikan api.
Ia
menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan
meletakkannya di mangkuk yang lain,
dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.Lalu
ia bertanya kepada anaknya, 'Apa yang kau lihat, nak?''Wortel, telur, dan kopi'
jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel
itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu
memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia
mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir,
ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi
dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, 'Apa arti semua ini,
Ayah?'
Ayahnya
menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui
proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel
sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus,
wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang
tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya
menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di
dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
'Kamu
termasuk yang mana?,' tanya ayahnya. 'Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana
kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?' Bagaimana dengan kamu?
Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya
penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan
kekuatanmu.'
'Apakah
kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis,
namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka
hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu
menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.'
'Ataukah
kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan
kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu tinggi. Ketika air
mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.'
'Jika
kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan
menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.'
0 komentar:
Posting Komentar