Mendapatkan jabatan formal “pemimpin” ternyata tidak lebih penting daripada menjadi “pemimpin sejati”. Sebab, pemimpin sejati itu merupakan sosok langka dan efektif di dalam memimpin manusia. Sosok pemimpin yang berpengaruh besar terhadap sukses gagalnya organisasi (team) dalam meraih tujuannya. Sosok pemimpin yang benar-benar mampu untuk unjuk gigi.
Nah, dalam artikel ini disajikan 5 kunci leadership yang berisi langkah-langkah praktis untuk menjadi pemimpin yang efektif. Mudah dipelajari dan mudah dilakukan. Siapkah kamu untuk menjadi pemimpin yang baik?
Kunci 1 : Solutif dengan Menyederhanakan Masalah
Alasan mengapa pemimpin itu penting (dibutuhkan) dalam setiap permasalahan yang kompleks adalah karena kemampuannya mengatasi masalah dengan solusi yang praktis. Nah, kamu pun bisa memimpin asal kamu mau mengambil inisiatif dan berani membenarkan sesuatu yang salah atau pun bermasalah. Jangan takut untuk memulai suatu proyek atau mencoba hal-hal baru!
“Never be afraid to try something new… remember, the Titanic was built by professionals, but Noah’s Ark was built by an amateur.” Author Unknown
Memulai hal yang baru tentu membuatmu menemui banyak masalah. Ingat, pemimpin dan masalah itu adalah dua hal yang tidak bisa lepas satu sama lain. Bahkan, setelah puluhan tahun kamu memimpin. Sebagai pemimpin yang baik, kamu harus mampu memecahkan masalahmu dan masalah teammu!
Lihatlah akar masalahnya dan jadikan itu sederhana! Lakukan investigasi, evaluasi, pemetaaan, dan pengorganisasian secara sistematis. Lalu, komunikasikan solusi aksi dengan cara yang paling baik, paling mudah, paling praktis, dan paling sederhana dari yang pernah ada. Tawarkan solusi itu dengan kesan tidak menggurui mereka. (Ya Pak Guru – :p) Mereka pun akan respect kepadamu.
“Anda tidak bisa mengajari seseorang apa pun; Anda hanya bisa membantunya menemukan hal itu dalam dirinya sendiri.” Galileo
Kunci 2 : Kebijaksanaan dalam Bingkai Keadilan
Kebijaksanaan pemimpin terletak dalam pengambilan keputusan & prioritas. Jadilah orang yang arif bijaksana. Ada saat di mana kamu harus melibatkan team dalam proses pengambilan keputusan. Ada pula saat untuk memutuskan sendiri dengan cepat. Lihat pula kepada siapa kamu akan memihak dan untuk apa kamu harus memihak. Jadilah pemimpin yang adil. Menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.
Selain itu, hati-hati dengan prioritas. Tentang apa yang harus diutamakan (diselesaikan) terlebih dahulu. Cari yang penting dan mendesak. Prioritas ini juga menyangkut pelayanan. Utamakan pelayanan daripada uang, pujian, kepentingan pribadi atau hal-hal egois lainnya. Ingat, memimpin itu bukan untuk dilayani, namun justru melayani. Itulah beratnya pemimpin sejati. Utamakan pelayanan maka kamu akan menjadi pemimpin yang bijak. Dengan memberi dan bersikap adil, kita akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar.
Kepemimpinan dan kehidupan itu ibarat sebidang tanah. Jika kamu tidak mau mencangkulnya, berpanas-panasan, menanam bibit, mengairi, memupuknya, dan memeliharanya; maka jangan harap akan panen wortel dari tanah tersebut. Bahkan, jika kamu melakukan semua itu tapi lupa satu hal saja – “tidak menanam bibit wortel” – maka kamu tidak akan pernah mendapatkan wortel Inilah dasar-dasar keadilan. Rahasia besar kehidupan dan kepemimpinan.
“If a little money doesn’t go out; great money won’t come in.” Chinese Proverb
Kunci 3 : Memahami & Membagi Alamatnya
Buat visi yang jelas dan pahami. Bagikan ke anggota team sebuah visi yang menggoda hati, pikiran, jiwa dan semangat mereka. Jangan sampai ada kabut ketidaktahuan & ketidakjelasan tentang posisi individu (team) & arah individu (team). Bisa-bisa, mereka akan nyasar ke kuburan Sebelum itu terjadi, tak seorang pun mau mengikutimu andaikata kamu tidak tahu ke mana harus melangkah. Jadi, jawablah pertanyaan “Kemana kita akan pergi?” (alamat yang jelas – jangan sampai nyasar ke kuburan )
Komunikasikan dengan baik. Minta feedback. Tanyakan apa yang akan mereka lakukan. Jika mereka menjawab dengan jelas sesuai visi yang dikomunikasikan, maka transfer visi telah berjalan dengan baik.
Membagi alamat itu soal komunikasi. Maka, jadilah orang yang terbuka dan positif. Hindari gosip, ejekan atau hal-hal bodoh di belakang apalagi di muka. Ingat, ini bukan acara infotainment Jadilah orang yang besar dengan sabar. Kendalikan dirimu tentu kamu akan bisa mengendalikan orang lain. Hal ini harus kamu lakukan sebab manusia itu punya nilai, idealisme, budaya serta latar belakang yang berbeda-beda. Sadarlah dan jagalah perbedaan individu ini. Manfaatkan perbedaan menjadi kekuatan dengan jalan mempersaudarakan dan mempersatukan (bukan menyamaratakan).
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Dapatkah kamu beradaptasi? Benarkah kamu peduli? Ke mana kita akan pergi? Bagaimana caranya? Apa yang harus segera kamu lakukan?
“The world has the habit of making room for the man whose words and actions show that he knows where he is going.” Napoleon Hill
Kunci 4 : Perangko Keteladanan & Kedisiplinan
Jangan lagi mengembangkan budaya: “Lakukan seperti apa yang saya katakan” namun kembangkan budaya “Lakukan sebagaimana yang saya lakukan.” Permasalahan ini erat kaitannya dengan integritas. Kamu benar-benar melakukan apa yang kamu katakan (rencanakan). Anggota team pun akan terinspirasi dengan keteladananmu.
Ibarat coklat lezat yang dipajang di toko-toko. Kamu tidak akan menikmatinya jika kamu tidak membeli dan memakannya. Walaupun kamu mengatakannya kepada teman-temanmu berkali-kali, “Coklat itu akan kubeli dan untuk kita nikmati”
Jika kamu gagal, maka rencana hanya tinggal rencana. Kepemimpinanmu berusia pendek. Rencana, visi, dan strategi memang merupakan kunci yang cukup penting. Namun kamu harus melakukan aksi dan memberi keteladanan untuk membuktikannya. Lakukan itu dengan disiplin dan keberanian mengambil resiko.
Tanpa kedisiplinan, determinasi, fokus, ketekunan dan persistensi, kamu tidak akan pernah meraih hasil. Walaupun rencana dan design kamu yang nomor satu.
“Be like a postage stamp. Stick to one thing until you get there.” Josh Billings
Kunci 5 : Kesabaran untuk Terus Belajar
Bersabarlah dan selalu belajar setiap hari. Baik dari sumber literatur maupun dari pengalaman (lapangan). Kemampuan leadershipmu akan meningkat seiring dengan pembelajaran yang kamu lakukan. Semua orang punya cacat dan kekurangan. Tapi mereka akan mampu mengatasinya jika mereka terus belajar dan bersabar meraih hasil yang terbaik.
“No great thing is created suddenly, any more than a bunch of grapes or a fig. If you tell me that you desire a fig; I answer you that there must be time. Let it first blossom, then bear fruit, then ripen.” Epictetus
Itu saja dulu. Lima kunci sederhana yang penting dan mudah dilakukan. Jika kamu masih ragu (soal kemampuan menjadi pemimpin yang baik), maka perhatikan apa yang telah dikatakan oleh W. Churchill “A pessimist sees the difficulty in every opportunity; an optimist sees the opportunity in every difficulty.”
Perhatikan pula pribadi-pribadi berikut: Muhammad, Musa, Soekarno, Soedirman, Gadjah Mada, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Abraham Lincoln, John F. Kennedy, Umar bin Khattab, Umar bin ‘Abdul Aziz dan pemimpin-pemimpin lainnya. Lihatlah apa yang mereka lakukan dan perubahan apa yang terjadi pada orang – orang yang mereka pimpin.
Oke. Selamat memimpin minimal memimpin diri sendiri
0 komentar:
Posting Komentar