Banyak siswa ceroboh dalam penjurusan masuk kuliah. Hal ini berbahaya karena menyangkut masa depannya. Jika ia salah memilih, maka kemungkinan besar akan menghabiskan banyak energi, waktu, tenaga, pikiran dan uang dalam menjalani kehidupan. Contohnya adalah mahasiswa abadi atau drop out, mahasiswa kutu loncat (berpindah jurusan) sampai pada sarjana pengangguran karena antara pekerjaan, jurusan dan kemampuannya tidak sesuai saat akan mulai bekerja nanti. Oleh karena itu, diperlukan beberapa hal agar siswa dapat memilih jurusan dengan baik. Beberapa tips di bawah ini mungkin dapat membantu.
1. Mengenali tujuan.
Ada banyak tujuan mengapa seseorang masuk universitas. Di antaranya adalah untuk melanjutkan kerja serta mengejar impian. Kedua, untuk mendapatkan ilmu. Ketiga, untuk gengsi pribadi atau keluarga. Keempat, untuk membahagiakan orang tua ataupun tujuan yang lain.
Ada banyak tujuan mengapa seseorang masuk universitas. Di antaranya adalah untuk melanjutkan kerja serta mengejar impian. Kedua, untuk mendapatkan ilmu. Ketiga, untuk gengsi pribadi atau keluarga. Keempat, untuk membahagiakan orang tua ataupun tujuan yang lain.
Nah, tujuan ini harus ada sejak awal. Kalau ia hanya ikut mengalir masuk universitas karena teman-temannya juga masuk universitas, maka ia harus menetapkan tujuan pribadi. Kalau tidak, besar kemungkinan ia akan kesulitan dalam menjalani perkuliahan. Bukan hanya soal akademis saja namun juga pada aspek emosional dan motivasionalnya yang akan lebih parah.
Jika kamu seorang murid yang hendak kuliah, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur. Apa niatmu untuk kuliah? Tujuannya apa? Apakah benar-benar penting untuk kuliah? Kamu harus punya tujuan yang benar. Jangan sampai tujuannya salah apalagi tidak punya tujuan.
2. Mengenali diri.
Orang harus mengenal dirinya dengan baik. Mengenali diri ini tentang bagaimana kepribadiannya. Apa kelebihan dan kekurangannya? Apa saja bakatnya? Apa saja kegemarannya? Bagaimana kebiasaan-kebiasaannya? Kalau tujuan seseorang nanti untuk melanjutkan karier bekerja, ia harus menjawab pertanyaan ini. Apa pekerjaan yang paling disukainya? Apa pula pekerjaan yang tidak dia sukai? Apakah jurusan yang paling cocok dan mendukung untuk cita-cita atau pekerjaan yang hendak ia lakukan nanti?
Orang harus mengenal dirinya dengan baik. Mengenali diri ini tentang bagaimana kepribadiannya. Apa kelebihan dan kekurangannya? Apa saja bakatnya? Apa saja kegemarannya? Bagaimana kebiasaan-kebiasaannya? Kalau tujuan seseorang nanti untuk melanjutkan karier bekerja, ia harus menjawab pertanyaan ini. Apa pekerjaan yang paling disukainya? Apa pula pekerjaan yang tidak dia sukai? Apakah jurusan yang paling cocok dan mendukung untuk cita-cita atau pekerjaan yang hendak ia lakukan nanti?
Kalau hanya hendak memperdalam ilmu, jurusan apa yang ia sukai? Bidang ilmu apa yang menjadi perhatian dan kesukaannya?
Nah, biasanya orang memilih jurusan karena jurusan tersebut banyak diminati (favorit), bergengsi, atau punya peluang yang bagus dalam pekerjaan nantinya. Ini kurang tepat karena jika hal-hal tersebut yang dijadikan dasar pertimbangan, maka peluang untuk sukses ke depannya akan kecil. Lebih baik memilih jurusan karena sesuai dengan kapasitas diri dan tujuannya. Rumusnya adalah the right person in the right place. Kalau tidak, maka seperti monyet yang masuk ke dalam air (mungkin ingin menjadi ikan ). Hasilnya adalah kehancuran dan kegagalan.
3. Mengenali lingkungan.
Jangan menilai suatu jurusan hanya dari persepsi subjektif diri, orang lain atau iklan saja. Jika kita ingin masuk jurusan arsitektur maka kita harus bertanya tentang jurusan tersebut kepada minimal lima orang yang sudah merasakan kuliah di jurusan tersebut. Begitu juga dengan jurusan kedokteran, ilmu politik, psikologi, ekonomi atau yang lainnya. Hal ini akan membantu kita dalam mengenali medan yang hendak kita tuju.
Jangan menilai suatu jurusan hanya dari persepsi subjektif diri, orang lain atau iklan saja. Jika kita ingin masuk jurusan arsitektur maka kita harus bertanya tentang jurusan tersebut kepada minimal lima orang yang sudah merasakan kuliah di jurusan tersebut. Begitu juga dengan jurusan kedokteran, ilmu politik, psikologi, ekonomi atau yang lainnya. Hal ini akan membantu kita dalam mengenali medan yang hendak kita tuju.
Selain itu, perhatikan pula hal-hal teknis. Di mana letak universitas tersebut? Terjangkaukah dengan kapasitas ekonomi keluarga? Jika tidak, bagaimana strategi mengatasinya?
4. Berkonsultasi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Jika malu bertanya, maka akan sesat di jalan. Banyak orang mempelajari dan meneliti permasalahan ini. Banyak alat ukur yang sudah dibuat dan diuji untuk membantu kita dalam mengenali aspek-aspek psikologis dalam diri kita. Mintalah bantuan mereka. Berinvestasilah untuk bantuan seorang ahli yang dapat membantu dalam perencanaan kehidupan. Berinvestasi berarti mengeluarkan biaya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar nantinya.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Jika malu bertanya, maka akan sesat di jalan. Banyak orang mempelajari dan meneliti permasalahan ini. Banyak alat ukur yang sudah dibuat dan diuji untuk membantu kita dalam mengenali aspek-aspek psikologis dalam diri kita. Mintalah bantuan mereka. Berinvestasilah untuk bantuan seorang ahli yang dapat membantu dalam perencanaan kehidupan. Berinvestasi berarti mengeluarkan biaya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar nantinya.
5. Hapuskan keraguan.
Saya banyak menemui siswa kelas 3 (XII) yang bimbang dan ragu. Bahkan tidak tahu harus memilih yang mana. Bingung antara pilihan pribadi dengan pilihan orang lain (misal orang tua). Bingung memilih antara pilihan yang sama-sama baik. Semuanya tampak menarik hatinya. Ia harus tegas memilih, yakin dan meninggalkan keraguannya. Mintalah bantuan Tuhan untuk mendapatkan keyakinan dan kemantapan dalam memilih jurusan ini. Jika ia seorang muslim, hendaklah ia sholat istikharah terlebih dahulu.
Saya banyak menemui siswa kelas 3 (XII) yang bimbang dan ragu. Bahkan tidak tahu harus memilih yang mana. Bingung antara pilihan pribadi dengan pilihan orang lain (misal orang tua). Bingung memilih antara pilihan yang sama-sama baik. Semuanya tampak menarik hatinya. Ia harus tegas memilih, yakin dan meninggalkan keraguannya. Mintalah bantuan Tuhan untuk mendapatkan keyakinan dan kemantapan dalam memilih jurusan ini. Jika ia seorang muslim, hendaklah ia sholat istikharah terlebih dahulu.
Demikianlah beberapa tips yang bisa saya bagi. Terus berjuang dan jangan salah pilih.
0 komentar:
Posting Komentar