(Foto: thinkstock)
Kebiasaan duduk bungkuk bisa membuat postur tubuh menjadi buruk dan mengganggu bentuk tulang. Tapi ternyata duduk bungkuk atau dalam posisi malas bisa membuat rasa sakit seperti sakit kepala menjadi lebih buruk.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan bahwa orang yang duduk dalam posisi tubuh tegak bisa meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
"Sikap yang dominan bisa menjadi trik bagi otak untuk memegang kendali, tapi sikap bungkuk atau posisi malas-malasan bisa membuat rasa nyeri semakin buruk," ujar peneliti Vanessa Bohns, PhD dari University of Toronto, seperti dikutip dari Menshealth.com, Senin (12/9/2011).
Bohns juga menuturkan bahwa hormon testosteron memainkan peran dalam toleransi rasa sakit. Posisi tubuh yang tegak bisa meningkatkan testosteron yang telah dikaitkan dengan peningkatan toleransi rasa sakit.
Studi ini melibatkan 89 orang yang dibagi 2 kelompok, yaitu orang yang duduk dalam posisi tegak dan membusungkan dada serta kelompok yang duduk bungkuk dan kaki disilangkan.
Rasa sakit dipicu dari alat pengukur tekanan darah yang diletakkan di lengan peserta. Peneliti memerintahkan para peserta untuk mengatakan 'stop' jika sudah menyakitkan atau timbul rasa tidak nyaman. Diketahui orang yang berada dalam posisi tegak lebih mampu menahan sakit dibanding orang yang duduk bungkuk.
Karenanya jika sedang ambil darah, setelah pembedahan atau operasi dan saat melakukan imunisasi, cobalah memperbaiki postur tubuh. Bohns mengungkapkan umumnya orang akan membungkuk dan meringkuk untuk melindungi tubuh selama situasi yang menyakitkan, padahal seharusnya ia duduk dengan posisi tegak untuk mengurangi rasa sakit.
Selain itu jika mengalami sakit punggung, kelelahan atau sakit kepala, maka cobalah untuk mengubah posisi tubuh menjadi tegak untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
0 komentar:
Posting Komentar