El Sajjadah
Sayangnya, hingga saat ini El Sajaddah belum bisa diproduksi secara massal karena kekurangan dana. Paling tidak, proyek ini membutuhkan dana sebesar $100 ribu (sekitar Rp 1 miliar) untuk bisa diproduksi dan Ozenc pun kini sedang berusaha mengumpulkan dana melalui situs Kickstarter.com.
Semakin menjauhi kiblat, cahayanya semakin redup
Ozenc mengatakan bahwa selama ini tidak ada keluhan mengenai sajadah ini. Hanya saja cahayanya terlalu kuat dan bisa mengganggu kekhusyuan saat sedang sholat. Namun masalah ini dapat diselesaikan hanya dengan menekan tombol “off” yang berada di sisi sajadah tersebut.
Nama El Sajjadah berasal dari gabungan kata EL (Electro Luminescent) dan Sajadah. Untuk bisa memancarkan cahaya, sajadah ini ditanamkan semacam komputer kecil dan kompas digital sehingga saat menghadap kiblat, sajadah ini akan bercahaya di bagian pattern (pola/motif) yang ada pada sajadah itu. Dalam hal ini, pattern-nya adalah Masjid Biru di Istanbul, Turki.
Pattern pada El Sajjadah
Saat ini, Ozenc bersama teman-temannya sudah menginvestasikan $30 ribu (sekitar Rp 300 juta) unuk proyek ini. Sedangkan situs Kickstarter.com baru terkumpul sebanyak $7 ribu (sekitar Rp 70 juta) dari targetnya semula.
0 komentar:
Posting Komentar