Kekuatan di balik gossip memang luar biasa. Dalam majalah Scientific American edisi Oktober 2008, diterangkan bahwa gossip sebenarnya memegang peranan yang sangat menentukan dalam evolusi manusia. Bahkan, gossip dikatakan mempunyai kekuatan untuk menyatukan sebuah grup. Dan inilah bentuk kebiasaan yang telah berkembang sejak jaman primitif yakni keinginan untuk tahu tentang orang lain, apalagi mereka-mereka yang telah dikenal. Tak mengherankan, kalau para selebritis dan orang-orang terkenal senantiasa menjadi sumber gossip yang menarik. Karena itu, tak mengherankan pula, tatkala gossip-gossip penting beredar, oplah tabloid, majalah serta tontonan pun jadi meningkat tajam. Gossip, sebenarnya memenuhi sebuah keinginan psikologis manusia, yakni keinginan untuk ‘tahu mengenai apa yang terjadi’.
DUA SISI KOIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dr Nigel Nicholson seorang pakar psikologi mengatakan bahwa selalu ada dua sisi koin dalam sebuah gossip yang perlu dibahas. Pertama, dari sisi orang yang menyebarkan gossip. Biasanya orang yang menyebarkan gossip, umumnya mereka jadi menikmati popularitas dan merasa dirinya penting karena mengetahui sesuatu dan merasa didengar. Sementara dari sisi lain, adalah sisi mereka yang digossipkan. Mereka yang digossipkan, biasanya merekalah yang akan menerima efek dari gossip-gossip yang beredar tersebut.
KEKUATAN SEBUAH GOSSIP
Kalau kita perhatikan, gossip selalu beredar dengan menggabungkan antara fakta dengan opini. Dan oleh karena menyangkut opini, maka suatu gossip bisa menghancurkan tetapi juga bisa menjadi suatu kisah yang konstruktif. Saya jadi teringat sebuah film horror yang meledak di pasaran gara-gara gossip yang bertiup di seputar film tersebut. Jauh hari sebelum filmya diedarkan, dihembuskanlah gossip-gossip bahwa, pemerannya sempat kerasukan dan melihat hal-hal yang ‘aneh’ selama pembuatan film. Bahkan, ditiupkan pula gossip bahwa lokasinya pembuatan filmnya memang nyata dan angker. Akibatnya, ini menjadi perbincangan orang dan bisa ditebak, saat filmya beredar, orang-orang pun berduyun-duyun berdatangan antri untuk menontonnya. Begitu juga, dulu pernah ada seorang artis cantik yang dikatakan berpose telanjang bulat untuk filmnya. Hingga akhirnya, Badan Sensor harus memotong banyak filmnya. Dan gossip tentang film ini pun beredar, Dan bisa ditebak, banyak pemonton pun berdatangan menonton dengan harapan bisa melihat kemolekan tubuh si artis ini, meskipun banyak yang akhirnya merasa kecewa karena ‘tidak lihat apa-apa’. Inilah contoh gossip yang dimanfaatkan.
Nah, bagaimana konteks gossip ini dalam soal motivasi untuk sukses. Yang jelas, Anda melihat gossip memang bisa memainkan peran yang sangat luar biasa untuk keberhasilan seseorang. Bahkan, orang sekelas Anthony Robbins, menggunakan pula gossip untuk kesuksesannya. Seorang rekan saya mengalaminya. Ia pernah membeli buku yang ‘katanya’ (inilah style-nya sebuah gossip) “Pengarang buku ini sampai mau dituntut di pengadilan oleh Anthony Robbins gara-gara menuliskan buku ini”. Cara menjualnya pun sangat menarik. Akibatnya, banyak sekali yang memesan dan membeli buku tersebut, termasuk rekan saya. Padahal, setelah saya ikut mencermati isinya, justru lebih banyak mempromosikan serta menceritakan hebatnya sang motivator, Anthony Robbins. Inilah pintarnya Anthony Robbins.
MENDAYAGUNAKAN GOSSIP
Ingatlah. Mendayagunakan gossip, dimulai dengan mengelola ‘opini’ yang muncul tentang Anda. Salah satu strateginya dimulai dengan melakukan sinergi dengan rekan-rekan ataupun orang yang Anda kenal untuk melakukan ‘kampanye positif’ tentang diri Anda. Begitupun sebaliknya, Anda pun turut membicarakan mengenai hal-hal yang positif tentang diri rekan Anda tersebut. Tetapi, tentunya akan lebih etis, jika hal-hal yang digossipkan adalah sesuatu yang memang faktual, bukan sesuatu yang fiktif ataupun dibuat-buat.
Di sisi lain, tidak semua orang akan menjadi sumber gossip. Umumnya, menurut data statistik, orang-orang yang menjadi sumber yang digossipkan selain orang biasa yang sama-sama telah dikenal, ataupun orang-orang yang memang terkenal. Karena itulah, untuk menjadi sumber gossip, seseorang perlu dikenal. Coba perhatikan. Tentunya, gossip mengenai seorang artis yang tiba-tiba ketahuan membuat film porno akan jauh lebih heboh ketimbang seorang ‘tak dikenal’ yang membuat film porno. Karena itulah, maka kita pantas pula memikirkan sesuatu hal penting serta unik pada diri Anda, yang layak menjadi sumber gossip. Dalam hal ini, janganlah Anda katakan bahwa Anda tidak senang menjadi gossip. Masalahnya, tidak pernah digossipkan biasanya identik dengan tidak dikenal. Misalkan saja, kadang-kadang di dalam dunia corporate, boss-pun menggosipkan anak buahnya. Biasanya, yang digossipkan ini punya peluang naik karir ataupun terhambat. Tetapi, yang tidak pernah dibicarakan, jelas-jelas karirnya tidak akan pernah kemana-mana.
Untuk menjadi sumber gossip, memang banyak yang melakukan hal-hal yang spektakuler dan aneh-aneh. Inilah hukum yang diikuti oleh para entertainer, artis dan public figur. Mereka mengikuti prinsip, bahwa ‘tidak dibicarakan berarti dilupakan’. Akibatnya, kita melihat mereka melakukan berbagai aktivitas yang sensasional, aneh bahkan tidak lazim. Anda memang tidak harus melakukan hal-hal yang aneh bin ajaib, apalagi jika itu tidak cocok dengan kepribadian Anda. Tetapi, fokuskanlah pada sesuatu pada keunikan dan kemampuan Anda yang membuat Anda akhirnya, layak untuk digossipkan.
0 komentar:
Posting Komentar