Master Trainer Community

Master Trainer Community
Hanya Yang Terbaik Yang Layak Tampil Di Sini
News Update :

SELAMAT DATANG

Entri Populer

Kisah Pelayan Menjadi Manager Jaringan Hotel Dunia

Jumat, 30 November 2012



Dikisahkan, pada sebuah malam hujan badai bertahun tahun yang lalu, ada seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia untuk mendapatkan tempat bermalam dan menghindari hujan.

“Dapatkah Anda memberi kami sebuah kamar di sini?” tanya sang suami kepada si pelayan.
Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota, “Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata.


“Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti Anda keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin Anda mau tidur di ruangan saya? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat Anda tidur dengan nyaman malam ini.” Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk.

“Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja” kata sang pelayan.


Akhirnya pasangan ini setuju.
Keesokan pagi harinya, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan,
“Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika.

Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk Anda”.
Sang pelayan melihat mereka dan tersenyum.
Mereka bertiga tertawa. Saat pasangan ini dalam perjalanan pergi, pasangan tua ini setuju bahwa pelayan yang sangat membantu ini sungguh suatu yang langka, menemukan seseorang yang ramah bersahabat dan penolong bukanlah satu hal yang mudah.

Dua tahun berlalu…
Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut. Surat tersebut mengingatkannya pada malam hujan badai dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York, meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut.

Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York, dan membawa dia ke sudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah di sana, sebuah istana dengan kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit.
“Itu”, kata laki-laki tua, “adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola.”
“Anda pasti sedang bergurau,” jawab laki-laki muda.
“Saya jamin tidak,” kata laki-laki tua itu, dengan tersenyum lebar.

Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah bentuk awal dari Waldorf-Astoria Hotel. Yang sekarang telah menjadi jaringan hotel besar di seluruh dunia.

Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama adalah George C. Boldt. Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.
———–
Apa hikmah yang kita dapat dari kisah nyata ini??
Para leader dan master usaha yang saya hormati, Service Excellent.. Ya, dengan melayani pelanggan dengan prima kita akan mendapatkan hasil yang berlipat ganda. Layani dan perlakukan pelanggan Anda dengan layanan yang terbaik maka sukses besar menunggu Anda.
Great SEX make our life better..
Layani dan perlakukan semua orang dengan kasih, kemurahan dan hormat, dan anda tidak akan gagal.

Ampuhnya Obat Kanker Alami Yang Dirahasiakan




Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan kemo terapi. Padahal kemo terapi selain mahal juga mempunyai efek samping yang tidak bisa dianggap remeh. Rambut rontok dan beberapa kelainan lainnya selalu diderita para pasien yang melakukan kemo terapi. Namun jangan berkecil hati, saat ini telah ditemukan obat alami pembunuh kanker tanpa efek samping. Bahkan diakui kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding kemo terapi. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.
Tapi kenapa kita tidak tahu ?
Hal ini disebabkan perusahaan farmasi dunia yang menemukan cara ini merahasiakannya. Mereka tidak mau rugi karena riset pencarian obat kanker yang dilakukannya telah menghabiskan dana milyaran dollar. Namun beruntung sebuah lembaga kesehatan Amerika, Health Science Institute, membuka rahasia buah ajaib ini pada publik.
Buah ajaib penyembuh kanker ini adalah:
Brazil = Graviola
Inggris = Soursop
Belanda = Zuurzak
Bahasa latinnya = Annona muricata L.
Di Indonesia secara umum disebut = Buah Sirsak, Sirsat
Di daerah ada yang menyebut = Nangka Benggala, Nangka Belanda, Nangka Landa, Nangka Iland, dll.

Riset membuktikan!! Buah Sirsak ini telah diteliti di lebih dari 20 Laboratorium Independen, sejak tahun 1970-an hingga beberapa tahun berikutnya. Hasilnya adalah:

  1. Sari buah sirsak menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami. Tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
  2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
  3. Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
  4. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
  5. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
  6. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat  dibandingkan dengan Adriamicin dan Kemo Terapi yang biasa di gunakan.


Sari buah ini secara selektif  hanya membunuh sel-sel jahat dan TIDAK membahayakan/membunuh sel-sel sehat.

Selain buahnya ternyata daun dan kulit batang juga akar buah sirsak mempunyai khasiat sama bahkan bisa saling melengkapi.

Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam buah sirsak, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan kemo terapi.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun buah sirsak mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pankreas, dan paru-paru.

Cara Pemanfaatan Buah Dan Daun Sirsak Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Kanker
Untuk pencegahan:
disarankan rutin makan atau minum jus buah sirsak.
Untuk penyembuhan:
10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga airnya tersisa menjadi 1 gelas saja.
Air rebusan tadi diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
Setelah minum, efeknya badan akan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi.
Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter.
Terutama bagi para ibu-ibu dan remaja putri yang merasa dihantui oleh kanker payudara, sekarang Anda bisa tersenyum lega. Silahkan dimanfaatkan khasiat luarbiasa dari buah yang sangat mudah ditemukan di daerah kita ini.

Semoga pengetahuan yang sangat bermanfaat ini bisa diketahui dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman Anda. Semoga kita bisa lebih sehat lagi..

Melihat Masa Depan






Dalam pengertian yang otentik, mimpi adalah jati diri. Sebab mimpi adalah vision, visi adalah bagaimana “penglihatan” kita tentang masa yang akan dikonstruksi di masa mendatang. Masa lalu dan masa kini menjadi blue print kontruksinya, kita belajar dari masa lalu, untuk menjalani hari ini, dan akhirnya merumuskan masa depan.

Jadi, refleksi (masa lalu) + evaluasi (masa kini) = Visi (masa depan). Sulit dibayangkan bisa melakukan rencana bangunan terhadap masa depan, tanpa dibekali refleksi atas masa lalu, pun tanpa evaluasi atas masa kini, masa depan, hanya sekadar sebuah repetisi.

Tiga hal itu adalah satu paket kehidupan yang tak terpisahkan. Dalam bahasa yang lain, orang menyebutkannya “destiny”. Takdir kita adalah kecakapan dalam menyulam masa lalu, masa kini dan masa depan kira. Disamping, tentu ada space dimana kuasa yang maha kuasa menjelmakan peran. Disanalah peran-Nya sebagai dzat yang maha segala-galanya. Namun, tentu itu tidak secara keseluruhan. Sebab, bukankah tuhan sendiri menekankan aspek usaha dalam diri manusia? Siapa yang dapat mengubah nasib seseorang atau sebuah bangsa, jika bukan mereka sendiri?

Individu yang ber-visi sendiri adalah yang masa lalu, masa kini, dan masa depannya berjalan seiring pada garis yang sama, masa lalunya berada satu jengkal di belakangnya, senantiasa mengiringi masa kininya. Masa lalunya tak boleh tertinggal jauh di belakang, karena ia sangat dibutuhkan sebagai refleksi. Pun demikian dengan masa depannya, berada satu tampak di hadapannya. Ia harus berada sedekat mungkin, agar visi tak berubah wujud menjadi “halusinasi”. Jadi, masa lalu, masa kini dan masa depan adalah iring-iringan “karnaval visi kehidupan”. Perpaduan tiga hal tersebut haruslah professional. Tidak boleh berat sebelah.

Banyak orang yang tak mampu menempatkan tiga hal tersebut secara professional. Sebagian terjebak pada kubangan masa lalu, akhirnya, mereka menjadi seorang pemuja glorifikasi zaman lampau yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi. Ada juga yang terlilit oleh tali masa kini, sehingga stagnan. Memang benar, orang seperti itu setidaknya tidak terseret ke masa lalu. Namun, mereka juga tak mampu melangkah ke depan. Mereka mandeg di satu horizon waktu dan tempat.

Selain itu, tak sedikit pula yang justru terlampau jauh melangkah ke depan, tanpa membekali diri dengan refleksi dan evalusi. Konsekuensinya: orang model ini juga terjebak pada satu titik, namun titik jebakannya adalah masa depan. Dengan lain kata, mereka terikat oleh nikmatnya ”halusinasi” yang membumbung tinggi, tak terpijak pada realitas. Halusinasi bukanlah mimpi, apa lagi visi! Hal ini perlu ditegaskan, sebab tidak sedikit orang yang menyamakan antara halusinasi dengan ketiga hal tersebut. Halusinasi “kosong”, sementara visi memiliki “isi”.

Dengan visi hidup, masa depan “terlihat” jelas di hadapan kita. Masa depan menjadi sesuatu yang pe-raih-annya hanya menunggu soal waktu. Ia akumulasi dari pelbagai hal yang sedang kita persiapkan “logistiknya” pada masa kini dan dijamin bukan merupakan repetisi dari masa lalu. Visi adalah penglihatan kita akan masa depan kita. Sudahkah kita memiliki visi hidup? Jika tidak, berarti masa depan kita “tak terlihat”, alias gelap!

Saya Melihat banyak sekali...

Kamis, 29 November 2012



Saya melihat banyak orang yang sedang menonton bola dan sebagian besar diantaranya berjudi!!!berkah skali!!!

Saya melihat orang yang bergerak semata-mata karena materi,melupakan amanahnya,dan terus mengendus peluang ibarat anjing kelaparan yang lupa sm posnya!!!

Saya melihat orang yang gemar merebut milik orang lain,bahkan bekas jejakan kemaluan orang lain sekalipun!!!

Saya juga melihat orang yang berbicara melebihi apa yang dia lihat dan dia dengar..padahal sesungguhnya dia sendiri berbicara menggunakan mulut orang lain!!!

Saya melihat orang yang pura-pura lucu padahal sesungguhnya dia itu pembunuh keji, yang tega mematikan karakter orang lain dengan sungguh-sungguh dan tanpa sungkan-sungkan

Saya melihat orang yang malasnya melebihi babi,sepanjang hari tidur melebihi ular dan menuntut terlalu banyak melebihi bulu keteknya!!!

Saya melihat orang yang mati kiri,padahal sebenarnya dia itu mati akal dan tak tahu diri!!!

Saya melihat orang yang keluhannya jauh lebih panjang melebihi bulu kemaluannya..badannya tak lebih dari segumpalan keluhan dan hina melebihi babi!!!

Saya melihat orang yang sebaiknya mati saja daripada hidup dengan menebar kepalsuan,kebaikan semu dan imajiner...matinya pun sebaiknya dengan hina!!

Saya melihat orang yang hidupnya selalu berada dalam keterpaksaan,nyalinya hanya sebiji beras!!!

Saya melihat orang yang mengoceh sepanjang hari,ocehannya lebih banyak dari pada membuang kotorannya sendiri

Saya melihat orang yang sedang membaca tulisan ini dan mereka merasa malu untuk meresponnya.seandaikata mereka meresponnya,sesungguhnya mereka tak punya rasa malu!

Saya melihat orang yang memberikan wejangan sementara dia sendiri sebenarnya sedang mengisap-isap sendiri kemaluannya..

Saya melihat orabg yang berkumpul dan berbahagia dalam kebodohan dan hebatnya mereka bangga dengan itu

Saya melihat banyak orang yang terkesima menerima kebaikan yang semu,dan merasa teraniaya menerima kebaikan yang terselubung,pendidikan yang keras!!!

Saya melihat orang yang hanya bisa menebar ketidaknyamanan,bahkan untuk dirinya sendiri sekalipun

Saya melihat orang yang saking rakusnya, satu mulut tak cukup untuk membuat kenyang perutnya...padahal lobang pantatnya hanya satu

Saya melihat orang yang memegang penanya seperti halnya memegang penisnya..bgtu pula orang yang menginjak orang lain seperti halnya menginjak pedal rem!

Saya melihat orang yang gemar bersorak riang menuntut perubahan,padahal dirinya sendiri pun malas untuk berubah bahkan untuk merubah celana dalamnya sendiri

Saya juga melihat orang yang memandang dunia dengan kacamata kudanya yang kecil dengan mulut yang terkulum ganja,seolah hanya dia saja yang ada dan bernyawa!!!

Saya melihat lebih banyak lagi yang merasa berisi namun sesungguhnya wadahnya hanya mampu memuaskan dahaga seekor lalat!!!

Saya melihat orang yang dengan riang menyanyikan lagu bodoh,meracuni badan dan pikirannya dengan hal yang bodoh..bahkan kentutnya pun beraroma BODOH!!!

Saya melihat juga orang yang merasa berbulir dan bersikap membungkuk,namun sesungguhnya bulirnya berisi patahan dan menir!!!tidak memenuhi syarat!!!

Saya melihat dan merasa perlu melihat dari dekat,bagaimana rupanya mereka mashi bisa ada disitu? saya kira,mereka inilah tak ubahnya seperti KUTU!!!

Saya melihat banyak orang yang berdarah-darah mendirikan bangunan,sementara disisinya berdiri orang-orang idiot yang dengan angkuhnya sibuk menggerogoti pondasinya

Saya melihat pula banyak orang yang sibuk meludahi masa lalunya dan menatap masa depannya dengan congkak,lupa dari mana dia berasal

Saya melihat orang yang merasa megah dgn posisi dan kemampuannya namun sesungguhnya yang dia duduki adalah hasil keringat orang lain...

Saya juga melihat orang yang kelihatannya seolah-olah,padahal sdikit pun dia tidak ada sekali..tak ada nilainya!!!

Saya juga sudah melihat orang yang membagi kebahagiaan dengan orang tertentu dan menebar sengsaranya bagi setiap orang yang ada di dekatnya...banyak!!!

Saya sudah melihat banyak yang sudah tak mau bertanggung jawab dengan amanah yang dia emban..dan lebih banyak lagi yang merasa diatas angin,merasa dewa padahal sebenarnya tidak!!!

Banyak yang saya lihat dari sini,termasuk kamu...!!!tunggu saja..jika kamu tersinggung berarti kamu over PD dan jika sama sekali tidak tersinggung brarti kamu itu sebenarnya bodoh!!!

Saya melihat diriku sendiri melalui cermin ini...saya merasa saya adalah bagian dari semua hal yang ada di atas...

Gambaran Bentuk Darah Manusia Saat Sedih Takut Jatuh Cinta Ataupun Berdo'a

Rabu, 28 November 2012


Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT (Emotional Freedom Techniques) untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa. 

Pakar EFT yang bernama Dr. Felicy tersebut mengambil sampel darah seorang pasien bernama Rebecca, kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer. 

Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.

Kondisi darah saat sedih

Rebecca melakukan EFT dengan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT mengambil sampel darahnya.

Kondisi darah saat sedih,Sel darah begerak cepat dan berbentuk air mata

Kondisi darah saat merasakan cinta

Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam cairan darah. 

Kondisi darah saat merasakan cinta,Sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul

Kondisi darah saat merasa takut

Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.

Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat dan terlihat berjauhan. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.

Kondisi darah saat merasa takut,Sel darah bergerak tidak beraturan dan berjauhan dengan sangat cepat

Kondisi darah saat berdoa

Lalu Rebecca mecoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”, yang dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara. Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan seperti ini,

“saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya” Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat kondisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain. 

Kondisi darah saat berdoa,Timbul substansi putih berkilauan, darah bergerak pelan dan sangat teratur

Cairan darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini. 

Subhannallah??!... ini merupakan bukti betapa besar kekuasan Allah SWT, setiap inci dari tubuh kita bahkan darah pun bisa berubah sesuai dengan emosi kita.. so, emosi kita mempengaruhi kesehatan kita juga.

Taubat Lelaki yang Sibuk

Jumat, 23 November 2012


Diceritakan bahwa ada seseorang menceritakan kepada Hasan Al-Basri: “Wahai Abu Said! Di sini ada seorang lelaki yang tidak mau berkumpul dengan orang ramai. Dia sentiasa duduk sendirian saja.”
Hasan pergi kepada orang yang dimaksudkan itu dan berkata: “Wahai hamba Allah! Aku melihat engkau suka duduk menyendiri saja. Mengapa engkau tidak suka bergaul dengan orang ramai?”
“Ada suatu perkara yang telah menyibukkan aku dari berkumpul dengan manusia.”
“Sekurang-kurangnya engkau pergi kepada lelaki yang dipanggil sebagai Hasan Al-Basri dan duduk di majlis ilmunya.” kata Hasan lagi.
“Ada satu perkara yang mencegah aku dari berkumpul dengan manusia termasuk Hasan Al-Basri.” Kata lelaki itu.
“Semoga Allah merahmatimu. Apakah gerangan yang sentiasa menyibukkan engkau?”
“Aku setiap hari terjepit di antara nikmat dan dosa. Maka setiap hari diriku sibuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan sibuk bertaubat atas dosa-dosa tersebut.” Jawab lelaki itu.
“Wahai hamba Allah! Kalau begitu engkau lebih alim dari Hasan Al-Basri. Maka kekalkanlah amalan yang telah engkau lakukan.” Kata Hasan Al-Basri.

Kisah Hatib Ibnu Balta’ah



Di Makkah ia tidak mempunyai kedudukan yang tinggi karena ia bukan dari keluarga bangsawan, juga bukan dari keluarga pembesar, bukan hartawan dan bukan pedagang. Tujuan hidupnya yang utama adalah mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan itu telah memberinya kemuliaan dan kehormatan. Di antara penghormatan Rasulullah SAW kepada Hatib yaitu baginda SAW telah mengutus ia agar datang kepada Al-Muqauqis, seorang pembesar suku Qibti dari Mesir, untuk menyampaikan surat Rasulullah yang isinya menyeru pada Al-Muqauqis ke dalam Islam.
Setelah Al-Muqauqis membaca surat baginda tersebut dengan cermat, ia memandang Hatib dan bertanya padanya: “Bukankah sahabatmu itu seorang Nabi?” Jawab Hatib. “Benar, baginda adalah utusan Allah.” Mendengar jawaban Hatib, Al-Muqauqis mengirimkan beberapa hadiah kepada Rasulullah SAW di antara hadiah itu seorang hamba wanita bernama Mariyah Al-Qibtiyah.
Hatib Ibnu Balta’ah adalah seorang penduduk Yaman, ia adalah sahabat Zubair Ibnu Awwam. Ketika ia berhijrah ke Madinah, ia meninggalkan anak dan saudara-saudaranya. Pada masa jahiliyah, ia seorang penunggang kuda yang berani dan penyair ulung. Bait-bait syairnya sering disebarkan oleh para perawi dan dilagukan para kafilah dagang Arab. Ia masuk Islam ketika ia masih muda belia. Dan ia sangat tekun mempelajari syariat Islam dan ajarannya ketika ia masih muda. Selain itu pada perang Badar, ia turut bergabung dalam jihad fisabilillah; dan ia juga ikut bersama Rasulullah pergi ke Al-Hudaibiyah dan menyaksikan “Baiatur Ridwan.”
Pada tahun 8 H. di saat Rasulullah SAW sedang sibuk mempersiapkan penaklukan kota Makkah sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah, ketika itu fikiran Hatib gundah gulana. Ia sedih memikirkan anak-anaknya dan keluarganya yang tidak aman daripada penganiayaan kaum Quraisy, karena di Makkah mereka tidak mempunyai pelindung yang dapat melindungi dan menjaga mereka daripada musuh-musuh Islam. Bisikan-bisikan syaitan selalu menggoda fikirannya hingga ia merasa kalut, dan fikirannya buntu. Maka ia memutuskan akan mendekati kaum musyrikin Quraisy dengan memberitahu pada mereka mengenai rahasia-rahasia kekuatan senjata yang telah dipersiapkan Rasulullah untuk penaklukan atas kota Makkah.
Tidak pernah terfikirkan olehnya, bahwa perbuatan itu merupakan pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan bahwa rahasia tentara adalah amanat yang ada di bahu para perajurit. Bila salah satu rahasia sampai dibocorkan, maka perajurit tersebut akan mendapat amarah dari Allah, malaikat-Nya dan semua kaum muslimin, karena ia membocorkan rahasia kekuatan askar yang akan menghadapkan pasukannya pada bahaya dan sekaligus menghadapkan tanah air pada kebinasaan.
Itulah langkah yang terburuk dalam kehidupan Hatib Ibnu Balta’ah. Ia bertekad untuk memberitahu kaum Quraisy tentang tentara Islam yang telah dipersiapkan Rasulullah SAW. Cahaya iman telah padam di hatinya. Ia tidak lagi memikirkan keagungan akidah. Maka dengan tangan gementar ia mulai menulis surat kepada pembesar-pembesar Quraisy, membuka rahasia laskar Islam yang dipersiapkan secara matang oleh Rasulullah ke Makkah, agar mereka mempunyai gambaran atas keadaan kaum muslimin Madinah.
Surat itu diserahkan kepada seorang wanita. Ia menyuruh wanita tersebut agar merahasiakan surat itu di sanggul rambutnya sehingga jika ada orang yang menghadang kenderaannya, maka surat itu tidak akan diketahui. Ia berjanji pada wanita itu akan memberi hadiah yang mahal bila surat itu telah sampai di tangan pembesar Quraisy. Baru saja wanita tersebut meninggalkan Madinah, malaikat Jibril segera memberitahu Rasulullah tentang apa yang telah dilakukan Hatib. Maka Rasulullah cepat-cepat memanggil Ali Ibn Abi Thalib dan Zubair Ibn Awwam. Baginda berkata: “Kejarlah wanita itu, ia memberitahu surat Hatib untuk para pembesar Quraisy yang isinya menerangkan mereka tentang persiapan yang telah kita himpun dalam menaklukkan mereka.”
Ali dan Zubair bergegas keluar mencari wanita itu dan keduanya menemukan wanita tersebut di daerah Raudhah Khah, 7 batu dari Madinah. Ketika Ali ra. menyuruh wanita itu supaya mengeluarkan surat Hatib, wanita itu tidak mengaku kalau ia sedang membawa surat. Maka Ali pun berdiri dan memeriksa kenderaannya, tetapi ia tidak menemukan surat itu.
Akhirnya dengan marah Ali memandang wanita itu dan berkata: “Aku bersumpah kepada Allah bahwa Rasulullah tidak pernah berdusta. Sekarang kamu harus pilih apakah kamu mau menyerahkan surat itu kepadaku, ataukah aku harus menelanjangi kamu!” Setelah Ali bersikap kasar dan memberi dua pilihan, akhirnya wanita itu berkata: “Berpalinglah.” Setelah itu Ali membalikkan badan kemudian wanita itu membuka ikatan rambutnya dan mengeluarkan surat darinya, lalu menyerahkan surat itu kepada Ali.
Ali dan Zubair segera kembali kepada Rasulullah dengan membawa surat Hatib. Rasulullah menghadirkan Hatib Ibn Abu Balta’ah dan bertanya kepadanya, “Wahai Hatib, apa yang mendorong kamu berbuat demikian?” Maka oleh Hatib dijawab dengan nada terputus-putus: “Wahai Rasulullah, janganlah tergesa-gesa menghukum diriku. Semua itu kulakukan karena aku bukan dari golongan Quraisy, di Makkah aku masih mempunyai sanak saudara. Maka aku ingin kaum Quraisy menjaga keluargaku di Makkah. Dan sungguh, itu aku lakukan bukan karena aku telah murtad dari Islam, dan bukan pula aku rela kepada kekufuran sesudah iman.”
Rasulullah memandang semua sahabat yang hadir dengan wajah bersinar, dan baginda berkata kepada mereka: “Bagaimana pun juga, ia telah berkata jujur.”
Suasana majlis menjadi hening sejenak, tiba-tiba Umar berkata: “Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal leher orang munafik ini.”
Umar berpandangan bahwa membocorkan rahasia-rahasia laskar Islam merupakan pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, maka balasannya adalah harus dibunuh. Orang yang mengadakan hubungan dengan musuh, maka balasannya adalah dijatuhi hukuman mati.
Sementara itu Rasulullah telah memaafkan Hatib karena ia telah mengakui dosanya. Selain itu baginda mengingat perjuangan Hatib di masa lalu karena ia berjuang di medan perang Badar, sehingga banyak pasukan musyrikin yang mati di bawah tebasan pedangnya. Ia berani menghadapi bahaya dengan menerjang barisan musuh. Rasulullah juga mengingat posisi Hatib pada hari Bai’atur Ridwan di bawah sebuah pohon yang diberkahi, di mana pada saat itu para malaikat menyaksikan orang-orang mukmin yang sedang mengulurkan tangan mereka untuk berbaiat kepada Rasulullah.
Atas tiga dasar itu, maka baginda memandang Umar dan berkata: “Wahai Umar bagaimana pendapatmu, jika Allah telah memberi kelonggaran pada pejuang Badar?” Allah berfirman dalam Al-Ouran surah Al-Mumtahanah ayat 1 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia, (sehingga) kamu menyampaikan kepada mereka (berita-berita) Muhammad, dikarenakan rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasulullah dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku. Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Barangsiapa di antara kamu yang melakukan, maka sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan lurus.” Hal lain yang menguatkan diterimanya taubat Hatib; pada suatu hari salah seorang pelayan Hatib datang kepada Rasulullah untuk mengadukan perlakuan Hatib kepadanya, kemudian pelayan itu berkata: “Wahai Rasulullah, kelak sungguh Hatib akan masuk neraka.” Tetapi Rasulullah berkata: “Tidak, karena ia ikut berperang pada peristiwa Badar dan juga ikut dalam perjanjian Hudaibiyah.”
Sejak saat itu, Hatib menangis menyesali perbuatannya. Siang dan malam dilakukan dengan selalu memohon ampunan kepada Allah atas kesesatannya hingga ia meninggal dunia pada usia 53 tahun tepatnya pada tahun 30 H. yaitu pada masa pemerintahan Usman Ibn Affan. Ia menghadapi kematian dengan jiwa yang ridha karena ia tahu bahwa Rasulullah telah memaafkannya meskipun ia telah mengkhianati hak Allah, Rasulullah dan kaum mukminin.

Kisah Nabi Adam as


Syurga yang serba nikmat
Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehnya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah).
Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah memamerkan kemesraan.
Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesraan sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.
Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malasan begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam-macam bunga semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang-cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.
Adam kesepian
Apa saja yg ada di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah arti segalanya kalau hati selalu gelisah, resah di dalam kesepian seorang diri? Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu akan sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindunya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rindang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduhai kasihan…bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemulai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang dalam dibalik kenikmatan yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta’ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh karena itu Allah Ta’ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.
Hawa diciptakan
Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk termenung di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permadani serba mewah, maka tiba-tiba ngantukpun datang menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur.
Adam a.s tertidur nyenyak, tak sadar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.
Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia bisa bermesraan dan bersenda gurau.
Pertemuan Adam dan Hawa
Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.
Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga listrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu.
Adam terjaga….! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekedar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.
Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.
Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.
Adam a.s pun tak kurang gagah dan gantengnya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya karena ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.
Semua ketampanan yang diperuntukkan bagi lelaki terkumpul padanya. Ketampanan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahwa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s.
Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sadar bahwa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fisik seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeda kelaminnya saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahwa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sadar bahwa itulah jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta. Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselip di kalbunya.
Adam terpikat
Adam terpikat pada wajah Hawa yang jelita, yang bagaikan kecantikan bidadari-bidadari di dalam syurga. Tuhan menanam asmara murni dan hasrat birahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, yaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.
Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang. “Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” tekanan suaranya menyakinkan.
Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa….tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkitkan rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.
Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.
Adam a.s sadar bahwa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahwa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berartilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifat kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa berarti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan.
“Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban. “Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan. Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah menjadi adat bahwa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.
Hawa bangkit dari tempat duduknya, bergeser beberapa langkah ke belakang. Ia sadar bahwa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahwa iapun terpesona dan tertarik kepada wajah Adam a.s yang sungguh indah.
Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahwa di balik “malu” terselit “rasa mau”. Karenanya ia yakin pada dirinya bahwa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora. Tatkala ia sudah dekat pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru: “Hai Adam….tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”. Adam a.s tertegun, kembali ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.
Kedua manusia syurga itu sama-sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.
Perkawinan Adam dan Hawa
Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon “Syajarah Thuba”, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.
Diriwayatkan bahwa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahwa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.
Malaikat dan para bidadari berdatangan
Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, diantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.
Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula. “Mana mahar?” tanyanya. Ia menolak bersentuhan sebelum mahar pemberian dibayar dulu.
Adam a.s bingung seketika. Lalu sadar bahwa untuk menerima haruslah bersedia memberi. Ia insaf bahwa yang demikian itu haruslah menjadi kaidah pertama dalam pergaulan hidup.
Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh karenanya Adam a.s menyedari bahwa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.
Mahar perkahwinan Adam
Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkawinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang dipikirkan Adam.
Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?”. “Bukan!” kata Tuhan. “Apakah hamba akan berpuasa atau sholat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan. “Bukan!” tegas suara Ghaib. Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”.
Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah sholawat sepuluh kali kepada Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkitkan, yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”.
Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali sholawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, karena Nabi Muhammad SAW adalah rohmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar. “Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”. Adam a.s bersyukur lalu masuk kamar isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang tulus Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini karena (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”. (Al-A’raaf: 19). Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. yaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat.
Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jum’at. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahwa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal sholeh.
Firman Allah SWT.: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah: 38).

Aku Hanyalah Seorang Hamba



Kalau ada pakaian yang robek, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memeras susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.
Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.”
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’)
‘Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya. Rasulullah menegur, “Mengapa engkau memukul isterimu?” Lantas dijawab dengan agak gementar, “Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasehat dia tetap bandel, jadi aku pukul dia.”
“Aku tidak bertanya alasanmu,” sahut Nabi s.a.w. “Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu bagi anak-anakmu?”
Pernah baginda bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”
Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi kepala keluarga tidak menampakkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
Pada suatu ketika baginda menjadi imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggeretak seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergeser di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergerak tubuh baginda.
“Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?”
Lalu baginda menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nati, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?”
“Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Baginda hanya diam dan bersabar ketika kain rida’nya ditarik dengan kasar oleh seorang Arab Baduwi hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Baduwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Mengenang pribadi yang amat halus ini, timbul persoalan dalam diri kita… adakah lagi bayangan pribadi baginda Rasulullah s.a.w. hari ini?
Apakah rahasia yang menjadikan jiwa dan akhlak baginda begitu indah? Apakah yang menjadi rahasia kehalusan akhlaknya hingga sangat memikat dan menjadikan mereka begitu tinggi kecintaan padanya.
Apakah kunci kehebatan peribadi baginda yang bukan saja sangat bahagia kehidupannya walaupun di dalam kesusahan dan penderitaan, bahkan mampu pula membahagiakan orang lain tatkala di dalam derita. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt
dan rasa kehambaan yang sudah menyatu dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.
Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hingga pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiklnya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. ketika ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah, “Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin masuk Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”
Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Kesederhanaan Dalam Kemakmuran



KESEDERHANAAN DALAM KEMAKMURAN          
Pada masa Rasulullah memimpin masyarakat Madinah, selaku orang besar ia justru paling melarat, walaupun warga Madinah hidup berkecukupan.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah mengimami Shalat Isya berjamaah, para sahabat yang jadi makmum dibuat cemas oleh keadaan nabi yang agaknya sedang sakit payah. Buktinya, setiap kali ia menggerakkan tubuh untuk rukuk, sujud dan sebagainya, selalu terdengar suara keletak-keletik, seakan-akan tulang-tulang Nabi longgar semuanya.
Maka, sesudah salam, Umar bin Khatab bertanya,”Ya, Rasullullah, apakah engkau sakit?”.
“Tidak, Umar, aku sehat,” jawab Nabi.
“Tapi mengapa tiap kali engkau menggerakkan badan dalam shalat, kami mendengar bunti tulang-tulangmu yang berkeretakan?”.
Mula-mula, Nabi tidak ingin membongkar rahasian. Namun, karena para sahabat tampaknya sangat was-was memperhatikan keadaannya, Nabi terpaksa membuka pakaiannya. Tampak oleh para sahabat, Nabi mengikat perutnya yang kempis dengan selembar kain yang didalamnya diiisi batu-batu kerikil untuk mengganjal perut untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kerikil itulah yang berbunyi keletak-keletik sepanjang Nabi memimpin shalat berjamaah.
Serta merta Umar pun memekik pedih, “Ya, Rasulullah, apakah sudah sehina itu anggapanmu kepada kami? Apakah engkau mengira seandainya engkau mengatakan lapar, kami tidak bersedia memberimu makan yang paling lezat? Bukankah kami semuanya hidup dalam kemakmuran?”.
Nabi tersenyum ramah seraya menyahut, “Tidak, Umar tidak. Aku tahu, kalian, para sahabatku, adalah orang-orang yang setia kepadaku. Apalagi sekedar makanan, harta ataupun nyawa akan kalian serahkan untukku sebagai rasa cintamu terhadapku, tetapi dimana akan kuletakkan mukaku dihadapan pengadilan Allah kelak di Hari Pembalasan, apabila aku selaku pemimpin justru membikin berat dan menjadi beban orang-orang yang aku pimpin?”.
Para sahabat pun sadar akan peringatan yang terkandung dalam ucapan Nabi tersebut, sesuai dengan tindakannya yang senantiasa lebih mementingkan kesejahteraan umat daripada dirinya sendiri.
Seorang tabib yang dikirim oleh penguasa Mesir, Muqauqis, sebagai tanda persahabatan, selama dua tahun di Madinah sama sekali menganggur. Menandakan betapa kesehatan penduduk Madinah betul-betul berada pada tingkatan yang tinggi. Sampai tabib itu bosan dan bertanya kepada Nabi, “Apakah masyarakat Madinah takut kepada tabib?”
Nabi menjawab, “Tidak. Terhadap musuh saja tidak takut, apalagi kepada tabib”.
“Tapi mengapa selama dua tahun tinggal di Madinah, tidak ada seorang pun yang pernah berobat kepada saya?”
“Karena penduduk Madinah tidak ada yang sakit,” jawab Nabi.
Tabib itu kurang percaya, “Masak tidak ada seorang pun yang mengidap penyakit?”.
“Silakan periksa ke segenap penjuru Madinah untuk membuktikan ucapanku,”ujar Nabi.
Maka tabib Mesir itu pun melakukan perjalanan kelililng Madinah guna mencari tahu apakah benar ucapan Nabi tersebut. Ternyata memang di seluruh Madinah ia tidak menjumpai orang yang sakit-sakitan.
Akhirnya, ia berubah menjadi kagum dan bertanya kepada Nabi, “Bagaimana resepnya sampai orang-orang Madinah sehat-sehat semuanya?”
Rasulullah menjawab, “Kami adalah suatu kaum yang tidak akan makan kalau belum lapar. Jika kami makan, tidaklah sampai terlalu kenyang. Itulah resep untuk hidup sehat, yakni makan yang halal dan baik, dan makanlah untuk takwa, tidak sekedar memuaskan hawa nafsu”.
***
Sumber : 30 Kisah Teladan 1, KH. Abdurrahman Arroisi, PT.Remaja

Israel, penjahat kemanusiaan kebal kutukan (Pasukan Muslim... AYO Jangan Tinggal Diam Aja)

Rabu, 21 November 2012

Israel, penjahat kemanusiaan kebal kutukan
Ahad pagi lalu, jet-jet tempur Israel kembali menggempur Kota Gaza. Kali salah satu sasarannya adalah Menara Jurnalis, bangunan 15 lantai tempat pelbagai media lokal dan internasional berkantor, seperti stasiun televisi Al ArabiyaSky News, Al Quds TV, France 24, dan Russia TV

Tembakan rudal itu melukai delapan wartawan, termasuk juru kamera Khadir al-Zahhar. Lelaki 20 tahun ini terpaksa kehilangan kaki kirinya, seperti dilansir Al Arabiya

Menurut kelompok pemantau hak asasi Al-Mizan, para penghuni gedung mendapat selebaran dibuang lewat jet tempur. Mereka diminta segera keluar lantaran bangunan itu bakal diluluhlantakkan. Ancaman itu terbukti Senin lalu, serangan rudal Israel menewaskan satu pentolan Jihad Islam dan melukai tiga anggota kelompok itu. 

Militer Israel mengakui mereka sadar gedung itu menjadi markas wartawan. Jadi kami tidak menyerang lantai lain," kata juru bicara militer Israel Avital Lebovich dalam jumpa pers, seperti dilaporkan BBC. Dia meminta seluruh jurnalis tidak mendekati basis-basis pertahanan pejuang Palestina demi keamanan mereka. 

Sesuai Protokol Pertama Pasal 79 Konvensi Jenewa, menyerang wartawan merupakan kejahatan perang. Konvensi ini juga menyebut membantai warga sipil seperti perempuan dan anak-anak, termasuk kejahatan kemanusiaan. 

Jika tudingan itu dialamatkan kepada Israel, tentu bukan hal baru. Ketika perang 22 hari dengan Hamas empat tahun lalu, mereka juga menargetkan wartawan, sekolah, masjid, dan rumah sakit. Dari 1.417 korban tewas dari pihak Palestina, 926 di antaranya penduduk sipil, termasuk 313 anak. 

Tim pencari fakta bentukan Dewan Hak Asasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan saat agresi 2008 ke Jalur Gaza. Namun rekomendasi komite dipimpin Richard Goldstone (hakim Afrika Selatan keturunan Yahudi) ini mendapat penolakan dari Amerika yang memiliki veto di Dewan Keamanan PBB. Alhasil, pejabat sipil dan militer Israel tidak bisa diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional, Den Haag, Belanda. 

Miris sekaligus bodoh, para pemimpin negara muslim hanya sekadar mengutuk atau mengecam. Alhasil, para petinggi negara Bintang Daud itu tetap bebas melenggang setelah Gaza menjadi kuburan massal.

Mengintip kekuatan Hamas

Mengintip kekuatan Hamas
Raanan Gissin, mantan penasihat senior bekas Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, mengakui kekuatan Hamas kini jauh lebih besar ketimbang saat kedua pihak berperang selama 22 hari empat tahun lalu. "Hamas sekarang jauh lebih kuat," kata Gissin saat dihubungi merdeka.commelalui telepon selulernya, Jumat pekan lalu. 

Kemajuan Hamas terbukti saat keduanya kembali berhadapan sejak Rabu pekan lalu. Untuk pertama kali, pejuang Hamas berhasil menembakkan rudal Fajar-5 hingga mencapai Ibu Kota Tel Aviv, Israel, dan Yerusalem. Peluru kendali buatan Suriah ini memiliki dua jenis, ada yang berdiameter 220 milimeter dan satunya lagi 302 milimeter. 

Sejak menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, pertengahan 2007, Hamas memang siap secara politik, sosial, ekonomi, dan militer. Setidaknya, klaim itu muncul dari pemimpin senior Hamas di sana, Mahmud Zahar. Sebab itu, dia bersama sejumlah pentolan Hamas berani muncul di depan masyarakat, tidak seperti pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah yang sangat jarang tampil di muka publik. "Karena kami menguasai sepenuhnya, kami punya pasukan khusus dan intelijen," ujar Zahar saat ditemui merdeka.com di rumahnya, kawasan Tal al-Hawa, Kota Gaza. 

Brigade Izzudin al-Qassam (sayap militer Hamas) berkembang kian rapi setelah di bawah komando mendiang Ahmad al-Jaabari, setelah sang bos, Muhammad Daif luka parah. Jaabari, 52 tahun, terbunuh oleh serangan rudal F-16 Israel ketika negara Zionis itu memulai operasi militer bersandi Tiang Pertahanan Rabu pekan lalu. 

Israel Today melaporkan Jaabari, lelaki beristri dua dan ayah dari dua lusin anak, ini memiliki sepuluh ribu personel Brigade Al-Qassam. Dia juga mengontrol enam ribu polisi, dan tiga pejuang lainnya. Semua terlatih dan siap mati syahid.

Brigade ini terdiri dari enam brigade. Masing-masing dibagi menjadi 4-5 batalion dan tiap batalion dipecah ke dalam 4-5 kompi. Saban kompi terdiri dari tiga peleton, masing-masing meliputi tiga regu tempur berkekuatan delapan orang. 

Al-Qassam juga dilengkapi perlatan tempur, seperti roket peluncur granat RPG-7, kendaraan patroli bersenjata BRDM-2, senjata antipesawat tempur kaliber 14,5 milimeter dan 12,7 milimeter, Pasukan Hamas juga mempunyai rudal anti-tank AT-3 berjarak tembak tiga kilometer, 

Untuk sasaran jarak dekat hingga menengah, yakni wilayah selatan Israel (kota Sderot, Ashkelon, Beersheba, Ashdod, Kiryat Shmona, dan Kiryat Malakhi), Brigade Al-Qassam dilengkapi roket Qassam kaliber 90 milimeter, 115 milimeter, dan 175 militer dengan jangkauan 18 kilometer. Roket BM-21 Grad kaliber 122 milimeter bisa menembak sasaran hingga sejauh 20,5 kilometer. 

Karena itulah, Gissin, memastikan kini bukan saat tepat buat melumat Hamas selamanya. "Revolusi Arab menguntungkan posisi Hamas. Apalagi, kami sedang menghadapi konflik Suriah."

Advertise

AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
 

© Copyright Komunitas Trainer Internasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.