Master Trainer Community

Master Trainer Community
Hanya Yang Terbaik Yang Layak Tampil Di Sini
News Update :

Forgive But Not Forget

Rabu, 04 Juni 2014

MENGAPA MUDAH MEMAAFKAN NAMUN SULIT MELUPAKAN?

Bismillahirrahmanirrahiim
إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظۡلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبۡغُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ ٤٢ وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ٤٣
Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS: 42: 42-43)


Kita sering mendengar ungkapan “Maafkanlah dan lupakanlah semua kesalahanku, dan yang berlalu biarlah berlalu”. Juga ungkapan “Mungkin aku bisa memaafkanmu namun ku tak akan bisa melupakan perlakuanmu yang telah menyakitiku”. Ini adalah fenomena universal manusia. Yang membedakan hanyalah, siapa orangnya, apa kesalahannya, dan bagaimana menyikapinya.
Contoh: ada pengusaha di bjm yg selalu dan selalu umbar paradoks “aku selalu memperalat orang – orang pintar demi tujuanku….!!!”
Islam adalah agama yang santun, setiap kesalahan atau kezaliman yang kita terima, maka Islam hanya mengajarkan tiga hal, yaitu:
Pertama, bersabarlah, sebab ini adalah yang mulia walau kita diperkenankan untuk membalas yang sama dan serupa. Kedua, maafkanlah, sebab ini tindakan yang utama dari wujud rasa sabar. Ketiga, bertawakkallah, sebab ini wujud dari penghambaan kita kepada Allah. Namun Islam tidak mengajarkan kita untuk melupakan kesalahan orang lain atas kita.
Dan mengapa pula sering kita dengan mudah untuk memaafkan dengan seketika manakala sebuah kezaliman menimpa kita, konon lagi jika ini datangnya dari orang yang kita cintai. Namun pada waktu dan kesempatan yang berbeda, kezaliman tersebut muncul kembali. Yang berbahaya adalah manakala kezaliman itu berbentuk kecil namun sering dan lama kelaman menumpuk serta menggunung, maka suatu ketika jika ada pemicunya maka gunung kesalahan ini akan meletus dan berhamburan merusak segalanya yang selama ini terbina.
Mengapa memaafkan mudah namun melupakan adalah sulit? Inilah kira-kira penjelasannya:
Pernahkah mendengar istilah teory skema (Schema theory) dan teori memori? Istilah skema mengacu kepada kerangka pengetahuan atau pengalaman yang masuk ke dalam memori jangka panjang. dan jika dikaitkan dengan teori memori maka memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan segala sesuatu yang kita rasakan melalui indera maupun hasil dari pemrosesan apapun yang kita terima dari memori jangka pendek. Jadi memori jangka panjang samalah dengan harddisk dan memory jangka pendek samalah dengan RAM (Random Access Memory) dan Processor dalam istilah komputer.
Setiap perkataan yang menyakitkan, menyenangkan, membahagiakan, menggalaukan, dan lain-lan semua itu diproses oleh memori jangka pendek yang kemudian dimasukkan ke dalam memori jangka panjang.
Sayangnya, sekali masuk ke memori jangka panjang, maka kata-kata yang menyakitkan itu tidaklah pernah hilang dan akan terus tersimpan sampai kapanpun…. Dan sayangnya juga, memori jangka panjang ini memiliki kapasitas yang tak terbatas. Subhanallah… yang telah menciptakan very-very super and extra-ordinary computer yang takkan tertandingi dalam otak kita.
Lantas mengapa kita sering mengalami yang namanya lupa? Pada hakikatnya, lupa itu adalah ketidakmampuan memori jangka pendek untuk memproses dan memanggil ulang informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Maka itu, kenangan itu tetaplah di sana tersimpan dan tak akan pernah hilang, kecuali mau yang mampu men-delete semuanya. 
Kenapa Wanita Mudah Memaafkan Tapi Sukar Melupakan
Xmudah unt maafkan individu yg buat salah pada kita kan. Apa lagi org yg buat salah tu org yg kita syg, lntaran hati rsa terlalu sakit dan terluka dgn perbuatan yg memmng kita tak jangka. 
Kaum lelaki mudah melupakan apa yg berlaku walaupun mereka sukar untuk memafkan. Sdgkan kaum wanita pulak sanggup memafkan walaupun sukar untuk melupakan apa yg dh berlaku. 
Bagaikan luka , meskinpun sakit  nya dah hilang tp parutnya tetap berkekalan. So ini maknanya selagi  hyt dikandung badan wanita tu akan tetap mengingati dan menyimpan apa yg dh berlaku..sekalipun mulut mngucapkan kata maaf .
Setuju ke tak setuju??? 
Mengapa ya , wanita mcm tu, I think.. sbbb wanita sukar Kikis Kenangan. Ada satu  profesor psikologi di University of Stony Brook, Amerika Syarikat, menjelaskan .... Wanita turut mermpunyai  memori autobiografi yang sllu membuatkan kita wanita2 sukar nk lupakan apa yg berlaku bila sesuatu pekara sedih , pedih atau yg melukan hati mereka.  Apa lagi kalau pekara yg berlaku tu mmng mmnberi impak yg kuat dlm kehidupan seharian mereka kini,.  
Lelaki pula tak mudah dikuasi oleh emosi meskinpun mereka memiliki ingatan yg kuat tnt peristiwa yg menimpa mereka.
Situasi ini bukan sahaja membuatkan wanita sukar melupakn tp turut menjadi punca kenapa wanita mengalami kemurungan... Smmngnya wanita lebioh mudah stress berbanding lelaki  kerana Otak mereka lebih cenderung unt terus memikirkan pekara2 buruk taua pun kenangan2 lama mereka. 
Bukan tu je tp sebahagian dr otak wanita memiliki peredaran darah yg lebih tinggi termasuk bhgian yg mengawal bahasa dan perbuatan hingga mereka memiliki ingatan yg cukup kuat dlm meningati kisah2 lalu. 
Satu lagi faktor yang mbuatkan wanita sukar nk lupakan ialah sbb paras hormone estrogen yg tinggi.  Kajian menunjukkan hormon estrogen berupaya mengaktifkan saraf dan meningkatkan peredaran darah ke otak. Kadar estrogen yang tinggi secara tidak langsung meningkatkan memori dan proses pembelajaran sehingga menyukarkaan wanita untuk lupkaan apa yg berlaku

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie5JrLJfCviJ5UZcJE0cfQYO_je4fJKs6P14ZtJx-vRBG1YTvI6RlF2zKUjdxR7dxZSFaHgeiY8hTNTs7UHpbkbzDLTF-Q_dt6TAoX6ZX0NyLRIGRdJgrJxNoRAkzNJq_V4TA1gPdRpdY/s320/man-kiss-girl-forehead.jpg

Bagaimana Memaafkan dan Melupakan?
1. Memaafkan dengan Ikhlas
Kebanyakan  individu memaafkan musuh mereka kerana tidak mahu  menyimpan dendam dan membiarkan dendam memusnahkan diri mereka. Namun, dalam masa yang sama hati mereka tidak ikhlas untuk memaafkan. Akibatnya, mereka masih sering mengingati peristiwa lalu dan sukar melupakan segala kejadian yang berlaku. Justeru, apabila anda mengambil keputusan untuk saling bermaaf-maafan berusaha untuk melakukannya dengan seikhlas mungkin.

2. Maaf bukan Mainan
Perkataan maaf itu cukup mahal harganya, Ia bukan suatu kata yang boleh dilafazkan dengan sesuka hati atau sekadar menyedapkan hati orang yang mendengarnya. Sekali mengucapkan kata maaf maknanya anda telah bersedia untk melupakan segala kepahitan yangb erlaku serta membuka lembaran baru dalam kehidupan. Dengan cara itu, hati akan menjadi lebih tenang dan bersedia untk benar-benar memaafkan dan melupakan apa yang terjadi.

Maka itu,
Bersabar atas kezaliman yang menimpa.
Maafkanlah kezaliman tersebut
Serahkan semuanya kepada Allah…
Jangan mencoba untuk melupakan tapi cobalah untuk tidak mengingatnya.
Yakinlah bahwa kezaliman yang kita terima adalah pemberian yang terbaik dari Allah.
Yakinlah bahwa Allah menyayangi kita melalui penderitaan dan sakit hati sebagi ujian bagi kita.

Maka itu, di saat kuberusaha untuk memutus mata rantai antara memori jangka pendekku dengan memori jangka panjang tentang masa laluku, kamu hendaknya….
Jangan pernah meminta aku untuk melupakan masa lalu, sebab semakin kamu meminta, maka semakin kuteringat.
Jangan pernah mempertanyakan masa laluku, sebab jawaban dariku membuatku teringat pada masa laluku. Dan jika kuteringat, maka secara otomatis aku akan membandingkan masa laluku dengan kamu, apakah kamu yakin bahwa kamu itu lebih baik dari masa laluku?
Jangan pernah mengungkit-ungkit masa laluku, sebab kenangan masa lalu jadi membayang dalam memoriku. Jika yang keluar adalah kebahagian, maka kuyakin kamu pasti bakal cemburu, dan jika yang keluar dari kenanganku adalah penderitaan, maka luka di hati akan terkuak kembali. Puaskah kamu jika kuterluka??? Maka itu, jangan tanyakan sesuatu yang belum tentu kamu siap menerima jawabannya!
DI dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, tempat kerja maupun masyarakat umum, berbuat kesalahan itu sering tidak dapat dihindari. Kesalahan, kekeliruan, kealpaan atau kekhilafan dapat disebabkan oleh pemikiran atau perbuatan sendiri, seperti salah mengartikan, menanggapi atau menerima; melanggar peraturan, dan menganggap salah atau menimpakan kesalahan pada orang lain. Sebagai manusia biasa kita itu tidak sempurna, tidak luput dari kelemahan dan kesalahan.
Oleh karena itu, sikap kita terhadap siapa saja itu sebaiknya ojo gumunan (jangan mudah terkagum-kagum) dan ojo kagetan(jangan mudah terkejut) terhadap perilaku orang lain; pejabat, selebritis, public figure dan lainnya, tetapi juga jangan merendahkan pendapat dan perbuatan rakyat biasa atau yang tergolong penjahat sekalipun. Biasa-biasa saja menanggapinya dan tetap waspada, sehingga tidak terperdaya.
Jika kita ingin menebus kesalahan, jangan mencari-cari alasan (excuses), melainkan buatlah permintaan maaf. Sudah sewajarnya kita bisa memaafkan satu sama lain, agar kita bisa hidup dengan damai.
Mengakui Kesalahan Sendiri dan Meminta Maaf
Apabila memang merasa bersalah kepada orang lain, maka akuilah kesalahan tersebut dengan berani dan jujur. “Maafin aku ya kemarin lagi emosi ….” Itu ungkapan yang sering dilontarkan. Orang yang mau meminta maaf (apology) lebih dahulu termasuk orang yang paling berani. Meminta maaf bukan berarti kita benar-benar bersalah.
Mungkin hal itu dilakukan demi menjaga hubungan baik atau persaudaraan, juga untuk membabarkan kasih sayang kepada sesama. Tetapi apabila permintaan maaf itu tidak dilakukan secara tulus, itu namanya pura-pura. Artinya berpura-pura atau tidak sungguh-sungguh, dan hal ini dapat merugikan kita sendiri.
Kadang-kadang mengatakan maaf adalah hal yang cukup sulit di antara kita, tetapi ini sebenarnya merupakan hal yang termurah untuk mendapatkan hasil yang termahal berupa hubungan baik. Dibutuhkan jiwa yang lebih kuat untuk mengakui kesalahan, menyadari pentingnya arti kesalahan dan mengambil pelajaran dari kesalahan itu. Dengan pengakuan salah dan permohonan maaf akan menghapus semua rasa penyesalan dan membuat kita menjadi orang yang lebih baik di mata kita sendiri serta meningkatkan nilai sosial kita.
Barang siapa sudah menyadari akan kesalahannya itu termasuk orang yang sudah mengerti hakikat kemanusiaannya, ialah manusia yang berbudi pekerti. Pengakuan bersalah, selain akan merasa lega, juga mengurangi dosa. Sedangkan orang yang tidak mau mengakui kesalahannya, maka perbaikan tidak dapat diharapkan darinya. Sehingga kesalahan serupa dapat terulang lagi. Bilamana yang dimintai maaf tidak mau memaafkan, itu bukan urusan kita. Tentunya Tuhan telah mengetahui niat baik kita.
Disisi lain, apabila kita disangka dan dituduh melakukan kesalahan, padahal itu tidak benar, maka perlu dijelaskan atau diklarifikasi. Selanjutnya tidak perlu ditanggapi agar tidak berlarut-larut. Yang lebih penting setelah mengakui kesalahan, berniat untuk memperbaiki diri, harus mau bertobat kepada Tuhan dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Memaafkan (forgiveness, pemberian maaf, pengampunan) berarti melepaskan sakit hati, kekesalan. kekecewaan, dan sejenisnya di masa lalu. Walaupun memaafkan tidak mengubah masa lalu, tetapi memperluas masa depan. Siapa tahu orang yang pernah punya masalah dengan kita justru akan menjadi mitra kerja atau pertemanan dan persaudaraan yang penting.
Memaafkan itu sebenarnya untuk kepentingan kita, bukan demi dia, oleh karena kita sendiri yang akan merasakan manfaatnya, yaitu berupa ketenangan batin.
Lebih baik memaafkan daripada menyalahkan atau menghakimi. Walaupun kita tahu bahwa seseorang itu bersalah, tetapi kita harus pandai-pandai bersikap. Kalau mau menunjukkan kesalahannya, harus dijaga jangan sampai menyinggung perasaannya. Tetapi kalau tidak mengetahui kesalahan dan permasalahannya, jangan sekali-sekali menyalahkan atau menghakimi.
Memaafkan itu sebenarnya tidak sulit untuk dilaksanakan. Ibaratnya, untuk memaafkan dibutuhkan cukup satu orang, sedangkan untuk mendamaikan dibutuhkan paling sedikit dua orang. Tergantung pada diri kita sendiri, mau memaafkan atau tidak.
Sebagaimana meminta maaf, untuk memaafkan ini juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Bilamana dilakukan tidak dengan tulus, maka hal tersebut akan dapat ketahuan (terdeteksi) di kemudian hari.
Kenapa Sulit Melupakan?
Banyak orang takut untuk memaafkan orang lain, karena seolah-olah mereka harus mengingat kejadian di masa lalu atau tidak mau mengambil pelajaran dari situ. Padahal memaafkan itu berarti membuang ingatan buruk di masa lalu.
Sekali dikecewakan, disalahkan atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain, menjadi tidak dendam itu pun sudah untung. Mungkin ada kejadian yang sangat menyakitkan hati, yang menyinggung perasaan, yang membuat harus menangis berhari-hari, yang membuat malu, yang sangat membekas di hati, dan lain sebagainya.
Semua yang tergolong sakit hati (ill feeling), yang mungkin sudah terlalu dalam tertanam di hati, bisa jadi rasanya memang sulit untuk dilupakan. Seseorang bisa saja meminta maaf tanpa henti dan bahkan jika kita memaafkan mereka, kadang-kadang kita tidak bisa melupakan rasa sakit hati yang telah mereka perbuat kepada kita. Itu manusiawi sekali.
“Saya dapat memaafkan, tetapi tidak dapat melupakan (I can forgive, but I cannot forget.)” hanya merupakan cara lain untuk mengatakan tidak mau memaafkan. Tidak ada satu orang pun yang ingin memiliki kenangan pahit. Tetapi apa manfaatnya harus diingat terus, malahan bisa menambah sakit hati atau bahkan menyebabkan timbulnya rasa dendam. Untuk apa memelihara penderitaan, lebih baik dibuang jauh-jauh.
Masih banyak hal-hal lain yang perlu dipikirkan, diperhatikan dan dikerjakan. Dengan perasaan yang rela melepaskan semua kenangan pahit, maka hati akan menjadi tidak terbebani. Jiwa akan menjadi lebih sehat.
Saling Memaafkan itu Sifat Tuhan yang Harus Dicontoh
Jika kita telah melakukan sesuatu yang salah, mintalah maaf. Jika seseorang telah berbuat salah, maafkanlah. Saling memaafkan itu merupakan kiasan sebagian dari sifat Tuhan yang harus dicontoh oleh manusia. Oleh karena sejak kecil kita sudah diajarkan dalam pelajaran agama apa pun, bahwa Tuhan Mahamurah, Mahakasih.
Tindakan saling memaafkan itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus, agar dapat mencairkan semua keluhan, kemarahan dan kebencian. Dengan saling memaafkan diharapkan dapat membantu memulihkan hubungan dengan orang lain yang telah ternodai oleh suatu kejadian dan membantu kita tumbuh dalam kerendahan hati.
Setiap orang, yang baik maupun yang jahat, tidak luput dari kesalahan dan kelemahan, karena secara alamiah manusia mempunyai watak baik dan buruk. Bahkan orang yang dibilang baik sekalipun bisa berbuat kesalahan. Oleh karena itu, minta maaf kepada dan memaafkan orang lain sangat wajar untuk selalu dilakukan.
Walaupun sudah bisa memaafkan, mungkin masih teringat terus, tetapi tidak ada pilihan lain kecuali harus bisa melupakan. Perasaan negatif yang sudah pernah tergores di dalam hati harus bisa dilupakan dan diganti dengan mengingat kebaikan orang yang menyakitkan hati. Di samping itu, kita juga harus bisa berwatak rela menghadapi aneka macam kehidupan yang terasa tidak menyenangkan selain juga harus selalu mensyukuri sebagai hikmahnya.
Setelah memahami makna meminta maaf dan memaafkan orang lain serta bagaimana agar dapat melupakan kejadian yang melatar-belakanginya, sekarang tinggal mempraktekkannya didalam kehidupan nyata sehari-hari. Yang paling mudah dan layak untuk tempat praktek adalah kehidupan dalam keluarga, mencakup bapak, ibu, anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Biasakan budaya saling memaafkan dan merelakan kejadian yang tidak enak di masa lalu untuk ditumbuhkan. Penerapan di lingkungan internal keluarga ini sangat mudah dilakukan, karena mudah untuk diajarkan, dijelaskan, diperbaiki dan disempurnakan. Baru kemudian meningkat ke kehidupan di luar keluarga yang lebih heterogen sifatnya. Bersyukur di Indonesia budaya saling memaafkan ini sudah terjadi sejak lama melalui peringatan Hari Raya Idul Fitri.
Setelah membaca tulisan ini, maka apabila ada kesalahan dan kalimat yang tidak berkenan, penulis akan meminta maaf terlebih dulu dan para pembaca pasti akan memaafkan. Terimakasih. ***
Maka nasehatku….
Berkatalah yang santun dan baik, kalau tidak bisa maka diamlah. Sebab kata-kata yang menyakitkan akan masuk dan melesap ke dalam memori jangka panjangku, walau kumemaafkanmu bahkan sebelum kamu meminta maaf.

Tulislah sesuatu yang baik dan jelas. Sebab ketidak jelasan akan membuat memori jangka pendekku untuk tetap bekerja guna mencari kejelasan. Selama dia masih bekerja, maka dia akan menggunakan kenangan yang tersimpan untuk memproses dan menganalisa tulisanmu yang tidak jelas. Dampaknya tentu bisa kamu bayangkan.
Cepat-cepatlah meminta maaf, manakala kamu mengatakan sesuatu yang dapat melukai hatiku. Sebab kata-kata maaf itu dapat memutus mata rantai antara memori jangka pendek dengan memori jangka panjang.

MELUPAKAN ITU MUSTAHIL….
TAPI MEMAAFKAN ADALAH PILIHAN YANG SANGATLAH MULIA.
TAPI TIDAK MENGINGAT ADALAH PERTANDA IKHLAS
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Komunitas Trainer Internasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.