Sama seperti pada tulisan sebelumnya mengenai Solusi Untuk Mengatasi Rasa Kecewa, depresi ini juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan holistik berupa stres. Efek yang ditimbulkan juga sama, selain penekanan sistem kekebalan juga berpengaruh dengan mengacaukan keselarasan pada semua sistem yang ada di tubuh—sehingga akhirnya juga akan memudahkan timbulnya penyakit.
Biasanya Anda akan ke dokter bila mengalami depresi akibat berbagai macam “cobaan” yang diberikan oleh Tuhan. Dokter , seperti biasanya hanya akan memberikan resep obat anti depresan dan vitamin untuk membuat Anda menjadi tenang, nyaman dan hilangnya untuk sementara rasa depresi ini. Ya, sementara karena memang diberi “obant penenang / sedativa” oleh dokter. Tenang karena syaraf-syaraf Anda dibuat nyaman dan tenang pada saat minum obat, hanya itu saja – efek obat habis Anda akan tertekan lagi, karena masalah penyebab depresi hanya ditekan saja ke alam bawah sadar dan masalahnya juga tetap masih ada disana.
Jadi obat bukan merupakan solusinya, hanya Anda sendiri saja yang dapat menyelesaikannya.
Rasa duka yang berkepanjangan itulah depresi. Kadang-kadang depresi dianggap sebagai sifat “bawaan”. Mungkin! Tetapi yang jelas, depresi bukan sifat “asal”. Saya meyakini betul kebijaksanaan Keberadaan. Dan saya yakin bahwa Keberadaan, Tuhan, Allah , Tao, Widhi, Bapa di Surga, Ahura Mazda, Satnaam tidak menginginkan Anda hidup dalam depresi.
Yang menyebabkan depresi adalah Anda sendiri. Depresi berasal dari berbagai perasaan kurang enak yang timbul di dalam diri, misalnya:
· Perasaan kurang diperhatikan
· Kurang percaya diri / minder
· Kesepian, dan lain sebagainya.
Perasaan-perasaan tersebut muncul karena Anda belum menemukan jati diri, tidak mengetahui potensi diri. Anda bersandar pada pengakuan dari pihak luar, jika ada yang memuji merasa senang tetapi bila ada yang mencaci maki, menjadi sedih. Berarti Anda membiarkan orang lain mengendalikan diri Anda. Selama Anda masih bersandar pada sesuatau di luar diri, depresipun tidak bisa dihindari.
Selama bertahun-tahun Putri Diana mengalami depresi karena dia telah mengidentifikasikan dirinya dengan Keluarga Kerajaan Inggris. Walaupun tampak ceria, sesungguhnya dia sakit. Walaupun setia menemani Pangeran Charles, sesungguhnya dia menderita. Lalu, pada suatu hari dia memutuskan “ enough is enough” – cukup sudah! Dan diapun berontak. Kemudian muncul dalam acara teve dan bicara blak-blakan tentang dirinya, tentang penderitaannya. Saat itu juga, dia terbebaskan dari depresi – dia bisa menikmati sisa hidupnya.
Seorang suami mengeluh tentang istrinya yang tertangkap basah main gila dengan lelaki lain. Nah, ini masalah klasik menyangkut “ego” lelaki.Seorang lelaki bisa main gila dengan wanita lain, dan dia mengharapkan istrinya bisa menerima hal itu. Tetapi jika istrinya main gila dengan lelaki lain dia tidak bisa menerimanya.
Si suami dalam cerita ini termasuk jenis “cukup sadar’. Dia marah, kesal, depresi – tetapi dia sadar bahwa sesungguhnya di balik semua itu tidak ada cinta. Yang ada hanyalah rasa malu. Apa yang akan dikatakan oleh masyarakat, “Si Geblek itu, ngurus anak istri saja kagak bisa!”
Yang belum di sadari adalah bahwa rasa malu itu muncul karena selama ini dia belum pernah hidup tanpa sandaran. Dia sangat tergantung pada hal-hal di luar diri – koneksi denga pejabat dan perwira tinggi untuk melindungi diri dan usahanya, memiliki senjata untuk jaga diri. Padahal dia memiliki potensi diri yang sangat luar biasa. Dia tidak membutuhkan pelindung dan penjaga. Jika dia lebih sadar sedikit saja, penyelewengan istri bisa menjadi berkah bagi dia. Pengalaman ini bisa dijadikan pemicu bagi peningkatan kesadaran dirinya. Ya, depresi bisa menjadi pemicu, trigger bagi bagi peningkatan kesadaran. Bagi penemuan jati diri, potensi diri.
Solusi Instan.
· Pijatlah diri sendiri selama 5 – 10 menit.
· Mulai dari kepala dan akhirilah dengan memijat telapak kaki.
· Setelah itu, ucapkan dalam hati: Aku menentukan nasibku sendiri.
Solusi Jangka Panjang.
· Jangan menunda mengambil keputusan
· Jangan melarikan diri dari suatu permasalahan, tetapi hadapilah dengan penuh keyakinan diri. (Anand Krishna: Sehat Dalam Sekejap)
Ya, Anda sendirilah yang menentukan nasib sendiri untuk memperoleh kesehatan holistik dengan upaya sendiri atau memilih untuk menerima penyakit sebagai hadiahnya karena malas tidak mau memberdaya diri untuk menjadi sehat – bebas stres dan bebas .
0 komentar:
Posting Komentar