Di Indonesia berkembang berbagai macam Reiki, berdasarkan beberapa referensi tentang Reiki, akhirnya saya memilih mengikuti Neo Zen Reiki dengan Grand Master Anand Krishna karena disini Beliau menganut konsep dasar Zen yang sudah ditinggalkan oleh para Master lain. Jadi dengan pilihan ini saya meyakini dapat memperoleh kesehatan holistik secara paripurna serta dapat membagikan kesehatan yang saya peroleh kepada orang lain.
Walaupun ada istilah Neo yang berarti New atau baru, sebenarnya tidak ada yang baru dalam sistem ini. Penggunaan istilah ini hanya untuk membedakannya dari sistem-sistem yang sedang dipraktekkan sekarang ini. Neo Zen Reiki kembali ke konsep dasar Sensei Usui yaitu prinsip Zen, prinsip no - mind, tidak menggunakan pikiran, ditambah dengan menggunakan sumber asli – simbol asli dari Sanskrit yang telah diberikan kepada Anand Krishna pada tahun 1991 sewaktu sedang menderita Leukemia. Pemberian nama ini untuk membedakan metode yang diberikan oleh Anand Ashram dari metode-metode lain yang menggunakan istilah Reiki, padahal sudah meninggalkan prinsip dasar Reiki.
Neo Zen Reiki di Anand Ashram , diberikan dengan prinsip dasar kasih. Tanpa kasih aliran energi dari semesta akan terasa mandeg, tidak akan mengalir lancar. Apabila pada saat mempraktekkan terapi sentuhan ini Anda menggunakan pikiran, visualisasi dan sebagainya, maka yang bekerja sepenuhnya adalah mind Anda. Penyembuhan dengan cara demikian sudah bukan Reiki lagi. Tidak menggunakan energi alam lagi, tetapi menggunakan energi dari dalam diri Anda sendiri.
Apabila Anda menggunakan visualisasi, konsentrasi dan lain sebagainya, sebenarnya Anda sedang “melakukan” penyembuhan dan ini membutuhkan energi. Untuk itu Anda menggunakan energi dari dalam diri sendiri. Dalam Neo Zen Reiki Anda tidak melakukan penyembuhan. Anda bukanlah seorang pelaku, dan oleh karena itu Anda juga tidak menggunakan energi sendiri. Anda hanya menjadi fasilitator, menjadi wahana, corong, perantara atau saluran. Yang bekerja sepenuhnya adalah energi Kasih, energi Allah, energi Semesta, energi Keberadaan. Anda tidak menggunakan mind – pikiran yang digunakan hanya sebatas thought, cukup untuk menggerakkan tangan dan menggeserkannya dari satu postur ke postur yang lain.
Metode-metode yang menggunakan visualisasi, konsentrasi dan lain-lain juga bisa membawakan hasil yang memuaskan. Kendati demikian , semuanya tergantung pada daya konsentrasi dan kemampuan visualisasi si penyembuh. Selain itu, yang lebih penting lagi, metode-metode tersebut juga sangat tergantung dengan tingkat energi (energy level) seorang penyembuh. Apabila Anda sendiri sakit-sakitan, Anda tidak bisa menyembuhkan orang lain. Lagi pula setelah melakukan penyembuhan terhadap 2-3 orang saja, Anda bisa capai, kehabisan energi. Bahkan pada sistuasi ekstrem, apabila tidak berhati-hati, Anda bisa ketularan penyakit orang yang ingin Anda sembuhkan.Demikian hebatnya daya pikir kita. Apabila Anda menganggap diri Anda sebagai penyembuh, maka seperti seorang dokter atau seorang perawat kemungkinan ketularan penyakit itu selalu ada, karena pada dasarnya energi Anda berinteraksi dengan energi orang yang ingin Anda sembuhkan.
Sebaliknya, apabila Anda hanya menjadi fasilitator bagi energi Illahi, energi Alam kemungkinan ketularan tidak ada lagi. Anda tidak bisa melawan alam, karena alam selalu lebih kuat dari Anda baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Anda pasti dipengaruhi oleh energi alam, pengaruh ini pasti positif bagi Anda karena alam Maha Pengasih. Energinya adalah energi murni, tidak akan pernah terjadi pengaruh negatif sehingga Energi Illahi tidak bisa ketularan penyakit.
Sungguh, semua ini permainan pikiran belaka – permainan ego atau ke”aku”an Anda. Apabila aku adalah pelaku, aku ini juga yang harus menanggung resiko sebagai seorang pelaku. Setiap aksi menimbulkan reaksi.
Dalam terapi sentuhan yang bekerja pada prinsip kasih, aku bukanlah seorang pelaku. Bahkan aku tidak ada lagi – yang ada hanyalah Energi Kasih, Energi Illahi.
Berdasarkan pemahaman tentang Zen dan teks-teks kuno dalam bahasa Pali dan Sanskrit, Sensei Usui menganjurkan agar setiap pagi dan sore seornag praktisi Reiki memberikan afirmasi kepada dirinya sendiri – atau lebih tepatnya meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia dalam keadaan sehat. Afirmasi bukan doa, bukan pula pengganti doa. Afirmasi berarti “meng-iya-kan”. Afirmasi bukan pula suatu permohonan, juga tidak dapat disamakan dengan positive thinking atau berpikir secara positif. Begitu Anda mulai berpikir secara positif, secara implisit Anda sudah mengakui adanya pemikiran yang negatif. Afirmasi adalah pernyataan tentang apa yang Anda yakini.
Adapun kata-kata yang dipilih Sensei Usui dan pertama kali ditulis dalam bahasa teks kuno yang dipelajarinya. Kemudian Bapak Anand Krishna penemu Neo Zen Reiki menjabarkannya dengan menggunakan bahasa sehari-hari dengan tetap mengingat konsep dasar Zen, yaitu penggunaan mind seminimal mungkin. Afirmasi ini sebaiknya diucapkan setiap pagi dan sore, saat matahari terbit dan tenggelam dengan tangan dalam posisi Namaskar:
HARI INI, SAAT INI – AKU BAHAGIA.
HARI INI, SAAT INI – AKU TENANG.
HARI INI, SAAT INI – AKU SEHAT.
AKU BEBAS DARI RASA TAKUT,
CEMAS, GELISAH DAN AMARAH.
AKU BERKARYA DENGAN PENUH KETULUSAN DAN KESUNGGUHAN.
AKU MENGASIHI SETIAP MAKHLUK HIDUP DAN SETIAP BENDA DALAM ALAM INI.
AKU BERTERIMA-KASIH KEPADA KEBERADAAN ATAS ANUGERAH SERTA SEGALA PEMBERIANNYA.
Catatan: istilah Keberadaan dapat diganti dengan Tuhan, Allah, Buddha, Bapa kami di Sorga, Hyang Widhi Wasa – apa saja sesuai kepercayaan Anda. (Anand Krishna: Seni Memberdaya Diri 1 – Meditasi untuk Manajemen Stres & Neo Zen Reiki, Cakrawala Sufi 2 – Hidup Sehat dan Seimbang Cara Sufi).
Lakukanlah terlebih dahulu afirmasi diatas sebagai langkah awal sebelum Anda mengikuti attunement Neo Zen Reiki, agar kesehatan holistik Anda selalu terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar