GAZA, - Para pria bertopeng menembak mati enam orang di muka publik di perempatan Kota Gaza hari Selasa 20/11. Para saksi mengatakan keenam orang yang dieksekusi mati di depan warga tersebut adalah mata-mata yang bekerja untuk Israel.
Seperti dilaporkan Associated Press (AP), kerumunan besar masyarakat mengerubungi keenam jenazah yang berlumuran darah itu setelah mereka ditembak mati.
Beberapa masyarakat menendang dan meludahi mayat para informan Israel tersebut. Keenam mayat itu kemudian diikat pada sebuah sepeda motor dan diseret melewati jalanan Gaza, sementara warga Gaza meneriaki "Mata-mata!, mata-mata!".
Sayap militer HAMAS Izzudin Al Qassam mengaku bertanggung jawab atas eksekusi mati enam orang yang mereka tuding mata-mata itu. HAMAS menyatakan keenam orang itu dibunuh karena memberikan informasi kepada Israel tentang lokasi roket-roket dan lokasi para pejuang HAMAS.
Eksekusi mati terhadap enam mata-mata Israel ini dilakukan HAMAS disaat serangan Zionis terhadap wilayah Gaza terus dilakukan.
Keenam orang itu ditembak mati pada Selasa sore di perempatan jalan di lingkungan Sheikh Radwan Kota Gaza.
Saksi mata mengatakan, sebuah mobil jenis minibus berhenti di perempatan, kemudian empat pria bertopeng mendorong enam orang mata-mata keluar dari mobil. Salim Mahmud 18 (saksi mata) mengatakan kepada AP, para pria bertopeng memerintahkan enam mata-mata itu tengkurap di tengah jalan, dan kemudian mereka ditembak mati.
Menurut warga Gaza, seharusnya keenam mata-mata itu dibunuh dengan cara yang lebih keji daripada hanya ditembak mati saja. "Mereka seharusnya dibunuh dengan lebih brutal, sehingga yang lainnya tidak berfikir untuk berani bekerja untuk penjajah (Israel)."
Salah satu mayat diseret dengan sepeda motor melewati jalan-jalan menuju sebuah rumah korban serangan Israel yang sedang berduka.
Seperti dimuat situs Al Arabiya, Rabu (21/11/2012), seorang saksi mata, Salim Mahmoud (18), mengungkap empat pria bertopeng turun dari mobil van, lalu mendorong ke luar enam orang yang diikat.
Salim mengatakan, pria-pria bersenjata memerintahkan mereka tengkurap menghadap aspal, lalu menembaknya. Orang-orang kemudian mengerumuni jasad-jasad berdarah itu, sesaat setelah nyawa mereka melayang.
Lalu, enam jenazah itu diikat dengan tali, di belakang sepeda motor, yang kemudian menyeretnya sepanjang jalan beraspal. Orang-orang berseru, "Mata-mata, mata-mata!"
Sejumlah pria bersenjata tampak duduk di atas sepeda motor, dengan jasad yang diseret, berkonvoi melewati rumah-rumah warga yang berduka ditinggal anggota keluarganya yang tewas akibat hantaman roket Israel.
Sayap militer Hamas, Izzedine al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas eksekusi jalanan itu. Sebuah catatan dengan tulisan tangan besar ditempel di tiang listrik.
Hamas menyatakan, enam orang itu dieksekusi karena memberi informasi pada pihak Israel tentang para pejuang dan situs peluncuran roket di Gaza.
Bukan eksekusi pertama
Eksekusi mati itu terjadi di hari ketujuh pertempuran Hamas-Israel yang menewaskan lebih dari 120 warga Palestina, baik di pihak militer maupun sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Selama itu, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara, menargetkan lokasi peluncuran roket, gudang senjata, dan rumah aktivis Hamas. Di sisi lain, roket-roket dari Gaza menghantam sejumlah titik di Israel, bahkan sampai ke Yerusalem dan Tel Aviv. Tiga warga sipil Israel tewas.
Israel diduga menggunakan informan lokal untuk mengidentifikasi sejumlah target di Gaza.
Ada konsensus luas di kalangan warga Palestina bahwa informan Israel layak mendapatkan hukuman yang keras. Meski tak jarang masuk kategori kejam, jarang ada yang memprotesnya.
Eksekusi di depan publik seperti itu telah dilakukan beberapa kali di Tepi Barat dan Gaza, sejak muncul perlawanan melawan pendudukan Israel pada akhir 1980-an. Empat tahun lalu, 17 tersangka kolaborator Israel, yang melarikan diri setelah penjara mereka terkena serangan udara, dieksekusi mati tanpa proses hukum.
0 komentar:
Posting Komentar