Melihat manfaat terapi ceria yang sangat luar biasa dalam hal menjaga kesehatan holistik, sudah sepantasnya bila Anda merasa tertarik untuk melakukannya. Tetapi sebelum melakukan itu silahkan disimak daftar dibawah ini apakah diantara sepuluh penyakit ini Anda memilikinya? Bila tidak, berarti Anda bisa melakukan terapi ceria dengan aman. Inilah daftar penyakit yang harus diwaspadai sebelum melakukan terapi ceria:
1. Hernia.
Hernia (Jawa: tedhun) adalah menonjolnya isi perut – beberapa bagian usus, khususnya usus kecil atau selaput usus melalui dinding otot perut yang melemah. Bagi yang pernah menjalani operasi perut, lokasi irisan menjadi titik yang terlemah. Bila berulangkali terjadi tekanan di dalam perut bekas lokasi operasi ini bisa menjadi hernia. Hernia selangkangan, merupakan penonjolan isi perut di sekitar selangkangan karena naiknya tekanan dalam perut akibat batuk-batuk kronis atau sering mengangkat beban yang terlalu berat. Bisa juga hernia ini berupa isi perut terdorong ke dalam kantung kemaluan sehingga membengkak. Penderita hernia dianjurkan untuk tidak mengikuti terapi ceria karena pada saat tertawa akan terjadi peningkatan tekanan dalam perut sehingga akan memperberat hernianya.
2. Wasir /ambeien parah.
Bagi Anda yang menderita wasir dengan perdarahan aktif, atau yang wasirnya menonjol keluar anus tidak boleh bergabung dalam terapi ceria karena kondisi ini bisa diperburuk dengan bertambahnya tekanan dalam perut.
3. Penyakit jantung dengan sesak nafas.
Anda yang menderita sesak nafas karena gangguan jantung tidak boleh bergabung dengan terapi ceria tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda atau lebih baik lagi dengan seorang Kardiolog. Namun pasien jantung yang pengobatannya memperlihatkan hasil bagus, bahkan yang telah menjalani operasi bypass dapat ikut berlatih bila hasil test treadmill berjalan kaki selama 45 menit adalah baik. Hindari terapi ceria minimal tiga bulan setelah serangan jantung atau operasi bypass.
4. Baru selesai menjalani operasi.
Untuk amannya , Anda sebaiknya tidak bergabung selama tiga bulan setelah menjalani operasi besar apapun, khususnya operasi di bagian perut.
5. Peranakan turun.
Pada beberapa wanita, tali ligamen yang menopang kandungan menjadi lemah setelah usia 40 tahun dan menyebabkan rahim merosot dan menimbulkan perasaan tidak enak di perut bagian bawah. Salah satu tanda peranakan turun adalah keluarnya urine pada saat batuk, bersin dan tertawa.
6. Kehamilan.
Pada sebagian kecil wanita hamil terdapat kemungkinan keguguran bila berulang kali terjadi peningkatan tekanan di dalam perut. Anda sebaiknya menghindari terapi ceria sampai ada data penelitian yang sahih mengenai dampak tertawa pada kehamilan.
7. Serangan pilek dan flu.
Infeksi virus akut sangat mudah menular dan jika tertawa, kemungkinan besar Anda menularkan virusnya melalui percikan di udara. Sebaiknya Anda tidak mengikuti terapi tawa selama satu minggu.
8. Tuberkulosis (TBC).
Hati-hati bila Anda batuk lebih dari tiga minggu karena ada kemungkinan Anda terserang penyakit Tuberkulosis. Penderita ini akan menyebarkan bakteri ketika tertawa. Sehingga dianjurkan untuk mengobati penyakitnya terlebih dahulu selama minimal enam bulan sebelum mengikuti terapi ceria.
9. Penyakit mata.
Anda yang menderita Glaukoma - meningkatnya tekanan dalam bola mata harus berkonsultasi ke Dokter Mata sebelum bergabung. Ini karena efek tertawa yang menaikkan tekanan di dalam bola mata sehingga akan menambah buruknya glaukoma.
10. Gangguan-gangguan lain.
Bagi Anda yang tidak menderita penyakit tetapi merasakan ketidaknyamanan selama terapi tawa sebaiknya menghentikan keikutsertaannya dan berkonsultasi ke dokter. Bila hasil pemeriksaan negatif, mungkin ada sesuatu yang salah dengan tehnik tawanya.
(Dr. Madan Kataria: Laugh for No Reason - Terapi Tawa)
Semua larangan diatas jangan sampai membuat takut dan menghalangi Anda untuk memperoleh manfaat penyembuhan alami -- kesehatan secara holistik yang menakjubkan ini, namun demikian Anda perlu berhati-hati untuk menghindari efek-efek yang tidak diharapkan bila ingin melakukan terapi ceria ini.
0 komentar:
Posting Komentar