Master Trainer Community

Master Trainer Community
Hanya Yang Terbaik Yang Layak Tampil Di Sini
News Update :

Kenali Autisme Lewat Wajah Anak

Selasa, 03 Januari 2012


Karakteristik wajah seseorang dapat digunakan sebagai petunjuk sebuah penyakit. Peneliti asal Universitas Missouri menemukan, ada perbedaan wajah anak yang memiliki autisme dan anak yang berkembang normal.

Anak autis (doc Corbis)
Anak autis (doc Corbis)
Kristina Aldridge, penulis utama dan asisten profesor anatomi di Universitas Missouri, menemukan ada rahasia di balik ‘wajah cantik’ para anak autis.
“Anak-anak dengan gangguan lain seperti sindrom Down dan sindrom alkohol janin memiliki fitur wajah yang sangat berbeda. Wajah anakautisme memang kurang mencolok, dan sulit membedakan mereka di antara kerumunan anak-anak. Tapi Anda bisa mengenalinya lewat perhitungan matematis,” ungkapnya seperti dikutip MSNBC.
Peneliti mengambil gambar tiga dimensi dari anak-anak dan menemukan anak-anak autismemiliki wajah bagian atas yang lebih luas dengan mata yang lebih lebar. Bagian tengah wajah lebih pendek, termasuk hidung, pipi dan mulut yang lebih lebar. Area philtrum -area di bawah hidung dan di atas bibir bagian atas juga lebih lebar.

Aldridge menganalisis 64 anak laki-laki dengan autisme dan 41 anak laki-laki normal yang sedang tumbuh dan berusia 8-12 tahun. Kesemua anak diambil gambarnya lewat prosedur tiga dimensi. Dia memetakan 17 titik di wajah, seperti sudut mata dan divot di bibir atas.
Semua geometri keseluruhan wajah dihitung lalu dibandingkan antara dua kelompok tersebut. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan statistik pada anak-anak autis. Peneliti bahkan melihat perbedaan yang lebih jelas pada sekelompok kecil anak penderitaautisme.
“Mereka menunjukkan perbedaan ciri-ciri klinis dan perilaku,” katanya. “Hal itu memberitahu kita tentang beberapa penyebab autisme.”
Aldridge mengatakan, gambar menunjukkan kaitan perkembangan selama masa embrio di pertengahan trimester pertama kehamilan ketika wajah mulai berkembang. Hal ini dapat membantu peneliti memahami lingkungan atau genetik selama perkembangan dalam rahim yang menyebabkan autisme.
“Temuan memberi penjelasan bahwa penyebab autisme kemungkinan terjadi sebelum kelahiran. Hal ini memungkinkan kita bertolak dari hipotesis secara langsung,” katanya
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Komunitas Trainer Internasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.